Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah memulai proses pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk tahun anggaran 2025. Alokasi dana BOSDA tahun depan kemungkinan akan mengalami penurunan karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah. Pelaksana tugas Kepala Disdik Riau, Erisman Yahya, telah menginstruksikan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk menyusun justifikasi guna mempercepat proses administrasi pencairan dana tersebut.
Erisman menyatakan, “Kami perlu melaporkan terlebih dahulu kepada Gubernur, karena angkanya turun cukup drastis akibat defisit. Insyaallah, Senin besok kami adakan pertemuan daring bersama seluruh kepala sekolah untuk membahas persoalan BOSDA ini,” pada Minggu (13/4/2025). Terkait dengan BOSDA tahun 2024, sebagian sekolah di Riau belum menerima dana tersebut karena adanya mekanisme tunda bayar pada tahun sebelumnya.
Erisman menjelaskan, “Karena sebagian besar dana BOSDA 2024 masuk dalam skema tunda bayar, proses pembayarannya harus menunggu hasil audit dari BPK dan akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025.” Dana BOS yang berasal dari pemerintah pusat telah ditransfer ke rekening sekolah masing-masing, namun pemanfaatannya masih minim karena banyak sekolah belum menyelesaikan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
“Zoom meeting hari Senin juga akan kami manfaatkan untuk berdiskusi langsung dengan para kepala sekolah terkait hambatan yang membuat BOS pusat ini belum dapat dijalankan optimal,” tambahnya. Erisman juga mengungkapkan bahwa alokasi dana BOSDA tahun depan mengalami penurunan yang signifikan akibat defisit anggaran yang dihadapi pemerintah daerah. Upaya untuk mempercepat proses pencairan dana BOSDA terus dilakukan oleh Disdik Provinsi Riau.