Pekanbaru – Pembahasan terkait pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025 antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan tim transisi kepala daerah terpilih terus berlanjut. Pertemuan yang dipimpin oleh Asisten III Setdaprov Riau, Elly Whardani ini berlangsung di Ruang Rapat Sekda, Kantor Gubernur Riau, pada Rabu (12/2).
Dalam pertemuan tersebut, Elly menyampaikan bahwa pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan belanja daerah pada tahun 2025 mendatang. Hal ini dilakukan agar program-program sesuai visi dan misi kepala daerah terpilih dapat dijalankan sesuai anggaran yang tersedia.
“APBD 2025 sudah kita tetapkan, saat ini kita sedang mempersiapkan seperti apa kita menyusun APBD 2025 ini yang akan kita gunakan untuk menyelesaikan tunda bayar 2024,” ujarnya. Setelah itu, angka real yang didapatkan untuk tahun 2025 akan digunakan untuk memprioritaskan janji-janji politik gubernur terpilih.
Diskusi ini menjadi langkah untuk menyelaraskan prioritas pembangunan dengan kondisi keuangan daerah. Elly menegaskan bahwa segala rencana yang diusulkan oleh gubernur terpilih akan dipertimbangkan berdasarkan anggaran yang tersedia setelah penyelesaian hutang tahun 2024.
Tim transisi ingin mengetahui secara pasti kekuatan belanja di tahun 2025 dan bagaimana visi dan misi gubernur dapat dijalankan dengan anggaran yang ada. Hal ini diungkapkan oleh Elly setelah rapat berlangsung di Kantor Gubernur Riau.
Pembahasan ini menjadi fokus utama dalam rangka sinkronisasi visi gubernur terpilih dengan realitas keuangan daerah. Elly menekankan pentingnya keselarasan antara program-program yang direncanakan dengan ketersediaan anggaran yang akan dialokasikan.
Dengan demikian, pembahasan APBD 2025 menjadi aspek krusial dalam menentukan arah pembangunan daerah ke depan. Diskusi antara Pemprov Riau dan tim transisi kepala daerah terpilih diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang memadai untuk kepentingan masyarakat Riau.