Pemerintah Kota Pekanbaru tengah menimbang berbagai opsi terkait sistem pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar. Salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah menggandeng pihak swasta. Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, mengatakan, “Untuk pengelolaan TPA masih dalam tahap evaluasi. Kami sedang mencari solusi yang paling memberikan manfaat bagi daerah.”
Pemko berharap menemukan skema pengelolaan yang tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah, tetapi juga tidak membebani keuangan daerah dan dapat menghasilkan manfaat ekonomi. Menurut Markarius, sejumlah perusahaan swasta telah menyampaikan proposal kerjasama terkait pengelolaan TPA Muara Fajar. “Saat ini sudah ada sekitar lima sampai enam vendor yang mengajukan proposal kepada kami,” jelasnya.
Proposal yang diterima beragam, mulai dari penawaran pengadaan alat yang dikelola Pemko sendiri, hingga skema kerjasama berbasis tipping fee, di mana investor mengelola TPA dan memperoleh keuntungan dari hasil pengolahan sampah. Markarius menjelaskan, “Ada yang menawarkan kita membeli alat dan mengelola sendiri. Ada juga yang siap mengelola, tapi kita harus bayar. Bahkan ada yang menawarkan sistem tanpa biaya dari APBD, melainkan memakai mekanisme tipping fee.”
Pemko menginginkan mitra yang mampu menanamkan investasi sendiri serta mengelola secara mandiri tanpa sistem open dumping. Markarius menegaskan bahwa seluruh proposal yang masuk masih dalam proses evaluasi guna menentukan mitra terbaik. “Kita butuh vendor yang bisa bangun sendiri, kelola sendiri, hasilkan nilai ekonomi, dan kita tidak perlu keluar dana,” ujarnya. (Nab)