Pemerintah Kota Pekanbaru menegaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) kini menjadi pilar utama dalam mendanai pembangunan di Kota Pekanbaru. Pemerintah kota terus mendorong optimalisasi pajak daerah sebagai ujung tombak peningkatan PAD, demi mewujudkan kemandirian fiskal yang berkelanjutan. Hingga awal April 2025, capaian PAD Pekanbaru telah menembus angka 30 persen lebih dari target tahunan. Capaian ini menjadi sinyal positif atas komitmen pemerintah dalam memperkuat fondasi pendapatan daerah secara mandiri, tanpa terlalu bergantung pada dana transfer pusat.
Alex Kurniawan, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, dalam pernyataannya pada Kamis (10/4/2025), mengatakan, “Pendapatan daerah harus menjadi prioritas utama. Dengan mengoptimalkan PAD, Pekanbaru bisa membangun daerah secara berkelanjutan tanpa terlalu bergantung pada dana pusat.”
Pemerintah Kota Pekanbaru juga terus melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan pajak daerah. Mulai dari digitalisasi sistem pembayaran hingga peningkatan layanan kepada wajib pajak, semua diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Alex menambahkan, “Kami ingin PAD tidak hanya menjadi angka, tetapi juga menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan Pekanbaru.”
Menurut Alex, keberhasilan meningkatkan PAD akan berdampak langsung pada kemampuan pemerintah kota untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, memperluas akses layanan publik, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Tak hanya itu, Pemko Pekanbaru juga secara aktif menggandeng stakeholder, termasuk pelaku usaha dan masyarakat, untuk memperkuat partisipasi dalam pembayaran pajak dan retribusi daerah.
“Dengan sistem yang transparan, mudah, dan akuntabel, masyarakat akan lebih percaya dan termotivasi untuk berkontribusi,” ucapnya. Pemerintah optimistis tren positif capaian PAD ini dapat terus berlanjut, terutama dengan dukungan regulasi yang tepat, pengawasan intensif, serta perbaikan sistem yang berkelanjutan.
Alex menutup pernyataannya dengan optimisme, “Kalau PAD bisa dioptimalkan, kita akan punya ruang fiskal yang cukup besar untuk program-program prioritas. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang masa depan kota kita.”