Pemerintah Kabupaten Natuna sedang mempersiapkan Asrama Haji di Bunguran Timur (Ranai) sebagai lokasi sementara untuk memulai program Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026. Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik, menyampaikan rencana tersebut kepada RRI pada hari Senin (30/06/2025).

Menurut Jarmin, sebelum digunakan sebagai asrama sementara, bangunan Asrama Haji yang terletak di Area Masjid Agung Natuna akan direhabilitasi dengan biaya anggaran dari APBN sekitar Rp3 hingga 5 miliar. “Setelah evaluasi, Balai Latihan Kerja (BLK) Natuna dianggap kurang layak, sehingga Asrama Haji dipilih sebagai alternatif untuk menampung siswa Sekolah Rakyat di tahap awal namun akan direhabilitasi terlebih dahulu dengan dana dari APBN sekitar 3 hingga 5 miliar Rupiah,” ungkap Wabup Jarmin.

Jarmin juga menyebutkan bahwa fasilitas asrama masih dapat menampung jamaah calon haji atau kegiatan paskibra maupun siswa tanpa saling mengganggu kegiatan lainnya. Sekolah Rakyat sendiri ditujukan bagi anak dari keluarga kurang mampu berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Dari data DTKS di Natuna, diperkirakan sekitar 2.000 siswa akan mengakses fasilitas Sekolah Rakyat ini, tergantung pada jenjang pendidikan masing-masing. Selain itu, Pemkab Natuna juga telah menyiapkan lahan seluas 11,4 hektare di belakang Masjid Agung Bunguran Timur untuk pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat yang mencakup fasilitas asrama, lapangan, dan tempat tinggal guru.

Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari program nasional, direncanakan diluncurkan pada bulan Juli 2025, sesuai arahan Kementerian Sosial dan Presiden. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Natuna.