Pada awal pemerintahan presiden terpilih Donald Trump di Amerika Serikat, telah dilaporkan bahwa ia tengah mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian penduduk Jalur Gaza ke Indonesia. Ini merupakan ide untuk membangun kembali Jalur Gaza yang rusak akibat serangan Israel sejak bulan Oktober tahun lalu.
Seorang pejabat transisi Trump yang berbicara dengan condong ke anonim menyebut relokasi penduduk sebagai pilihan potensial selama proses rekonstruksi berlangsung. Ia juga mengakui bahwa rekonstruksi di Gaza masih merupakan tantangan sulit.
, Minggu (19/1/2025).
Di satu sisi, pejabat itu mengakui bahwa relokasi menjadi isu sensitif bagi masyarakat Palestina dan Arab. Menurutnya, terdapat kecurigaan bahwa relokasi menjadi awal dari pendudukan permanen Israel di Jalur Gaza.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, sedang mempertimbangkan kunjungan langsung ke Jalur Gaza setelah kesepakatan gencatan senjata. Witkoff disebutkan ingin melihat kondisi di lapangan langsung, bukan sekedar menerima laporan dari Israel maupun pihak Palestina.
“Jika kami tidak membantu penduduk Gaza, jika kami tidak membuat kehidupan mereka lebih baik, jika kami tidak member mereka sedikitpun harapan, pasti akan ada kudeta,” kata pejabat tersebut.
Di sisi lain, Plt Kepala Departemen Luar Negeri RI, Mochamad Lukman LEGO mengatakan bahwa tidak ada usulan apa pun untuk relokasi warga Palestina ke Indonesia. Menurutnya, pemerintah Amerika Serikat pernah meminta pertimbangan Indonesia untuk mengalihkan sebagian warga Gaza ke tempat lain, tetapi tidak ada kata-kata “relokasi”.
, Senin (20/1).
