BBPJN meminta pertanggungjawaban perusahaan semen atas ambruknya jembatan nasional dengan lokasi di Desa Busui, Kecamatan Baru Sopang, Paser, Kalimantan Timur.
Jembatan itu runtuh pada Kamis (16/1/2025), setelah struktur rangkanya kena tabrakan dengan truk pengangkut semen kapsul.
“Kami meminta pihak perusahaan pengolahan semen untuk memperbaiki jembatan antar provinsi yang runtuh,” kata Kepala BBPJN Hendro Satrio Kamaluddin di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (20/1/2025), sebagaimana dilansir Antara.
Jembatan penghubung antarprovinsi ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan merupakan akses utama bagi masyarakat sekitar untuk transportasi hasil perkebunan.
Jembatan ini telah mencapai usia 37 tahun, mulai dibangun sejak tahun 1988.
Setelah terjadinya kecelakaan itu, jembatan ini tidak bisa diperbaiki sehingga dibutuhkan pembangunan ulang.
“Fixasi ulang dilakukan dengan panjang yang lebih panjang. Sekarang panjang jembatanannya 36 meter, dan akan diulangi saat ini dengan panjang 42 meter,” kata Hendro.
Rencana Pembangunan Ulang
Jembatan ini akan dibangun ulang menggunakan konsep struktur baja.
Perusahaan pengolahan semen yang bertanggung jawab atas insiden tersebut akan berinvestasi dalam proses pembangunan ulang jembatan.
“Rekonstruksi ini secara keseluruhan akan dilakukan oleh perusahaan pengolahan semen,” tambah Hendro.
Sementara menunggu pemeliharaan atau pembangunan ulang, PBB Jalan Negeri bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser telah menyiapkan jalan alternatif sebagai langkah darurat.
Perubahan arus lalu lintas juga telah dilakukan untuk memastikan mobilitas masyarakat tidak terganggu.
