Pemko Pekanbaru terus berupaya menanggulangi persoalan tumpukan sampah yang muncul setelah berakhirnya kerja sama dengan PT Ella Pratama Prakasa (EPP). Dalam langkah cepat dan tanggap, Pemko memberdayakan Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di setiap kelurahan dan mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bergotong royong membersihkan sampah yang menumpuk.
Pj Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menyatakan, “Untuk jalan protokol sudah dapat kami tangani. Hingga saat ini, seluruh OPD masih aktif melakukan gotong royong.”
Setelah PT EPP menghentikan aktivitasnya, volume sampah meningkat drastis di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan ruas jalan. Sebagai langkah darurat, pemko langsung mengambil alih proses pengangkutan dan melakukan pembersihan massal. LPS di tingkat kelurahan telah mulai aktif mengangkut sampah dari lingkungan masyarakat ke tempat pembuangan sementara atau trans depo yang telah ditentukan.
Ami, anggota LPS, mengatakan, “Jadi, tidak ada lagi alasan membuang sampah sembarangan di pinggir jalan. Tempat pembuangan sudah kita tetapkan, seperti di Pasar Cik Puan ini. Nanti sampah akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).”
Pemko juga menggandeng berbagai pihak dalam penanganan sampah ini. Fokus utama pengangkutan sampah pada lokasi pasar tradisional yang menjadi titik penumpukan terbanyak.
Ami menambahkan, “Wali kota memantau kami hampir setiap jam. Kami optimistis masalah ini dapat teratasi. Kami juga mengimbau warga agar mematuhi jadwal pembuangan sampah, yakni pada malam hari.”
Masyarakat diingatkan untuk tidak membuang sampah pada siang hari. Bila sampah sudah dibersihkan namun kembali menumpuk akibat ketidakpatuhan terhadap jadwal, maka upaya pembersihan menjadi sia-sia.
Ami juga menjelaskan, “Kami menempatkan petugas untuk berjaga di TPS agar tidak ada yang membuang sampah di luar jam yang ditentukan. Tim Penegakan Hukum (Gakkum) juga diterjunkan untuk menindak tegas pelaku pembuangan sampah sembarangan.”