Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri 1446 Hijriah. Pemkab terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menjaga stabilitas stok dan harga, terutama untuk komoditas strategis seperti beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna, Wan Sazali, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei dan koordinasi intensif untuk memastikan pasokan aman. “Kondisinya, Insya Allah, cukup sampai Lebaran. Ini berdasarkan hasil survei di beberapa pedagang besar di Kota Ranai serta koordinasi dengan Perum Bulog,” ujar Wan Sazali saat dikonfirmasi, Senin (25/2/2025).
Selain menjaga ketersediaan bahan pokok, Pemkab Natuna juga memantau stabilitas harga, terutama harga beras. Pasalnya, Perum Bulog telah menunda penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke agen sejak 7 Februari 2025.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Natuna, Delly Bayu Putra, membenarkan adanya penghentian sementara distribusi beras SPHP ke agen. Meski begitu, stok beras masih tersedia dalam jumlah cukup. “Saat ini, total beras di dua gudang Bulog mencapai 624 ton,” jelas Delly.
Menurutnya, penyetopan ini merupakan kebijakan nasional yang ditetapkan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk menjaga stabilisasi harga gabah hasil panen petani lokal. “Penyetopan ini tidak hanya terjadi di Natuna, tetapi juga di seluruh Indonesia. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras SPHP masih tersedia di agen,” tambahnya.
Hingga kini, Bulog masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah mengenai kelanjutan distribusi beras SPHP ke masyarakat.