Truk angkutan batu bara yang melintas di jalan lintas utama Rengat – Tembilahan, terutama di Kecamatan Kempas dan Tempuling, membuat masyarakat merasa resah. Aktivitas truk tersebut telah menyebabkan kerusakan parah pada ruas jalan akibat tonase yang sangat besar. Selain itu, limbah dan debu batu bara yang tersebar di sepanjang jalan juga mengganggu kesehatan masyarakat.

Perwakilan masyarakat Kempas dan Tempuling, Ilyas Haris, menyoroti dampak negatif dari aktivitas angkutan batu bara tersebut. Ilyas meminta pemerintah daerah, terutama Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), untuk segera mencari solusi dan bertindak tegas agar tidak menimbulkan konflik di masa mendatang.

Ilyas juga telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Dia menekankan pentingnya tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk memastikan bahwa aktivitas truk tidak mengganggu masyarakat sepanjang jalan.

Menyikapi hal ini, Ilyas menegaskan bahwa meskipun pentingnya menjaga iklim investasi, namun juga harus memperhatikan kerugian yang dialami oleh masyarakat akibat aktivitas truk yang meresahkan. Dia kembali menekankan pentingnya mencari solusi terbaik agar tidak menimbulkan ketegangan di kalangan masyarakat.

Aktivitas pertambangan batu bara di daerah Selansen dan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir serta beberapa daerah di Kabupaten Indragiri Hulu telah berlangsung lama. Namun, dampak negatifnya terhadap infrastruktur jalan dan kesehatan masyarakat menjadi keprihatinan utama.

Upaya perbaikan jalan yang dilakukan selama ini tidak cukup tahan lama mengingat besarnya tonase truk yang melintas. Badan jalan yang dibangun di atas tanah rawa yang lunak membuat kerusakan semakin parah. Diperlukan langkah konkret untuk mengatasi masalah ini guna melindungi kepentingan masyarakat secara menyeluruh.