Panglima Komando Armada (Pangkoarmada), Laksdya TNI Denih Hendrata, sebelumnya telah menyampaikan bahwa anggota TNI AL yang menembak bos rental mobil tersebut karena korban dikeroyok 15 orang.
Ternyata, klaim Pangkoarmada tersebut tidak sesuai dengan rekonstruksi yang dilakukan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL).
Diketahui, bos rental mobil Datang Ilyas Abdurahman tewas ditembak oknum Angkatan Laut di rest area Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan rekonstruksi yang sudah dilakukan tidak ada adegan pengeroyokan dari 36 adegan yang dilakukan saat rekonstruksi kasus penembakan yang dilaksanakan Sabtu (11/1/2025) di rest area Tol Tangerang-Merak.
Rizky, putra Almarhum Ilyas Abdurahman, mengatakan bahwa tidak ada penindasan mereka pada malam peristiwa berdarah.
“Saya dapat menyimpulkan bahwa rekayasa adegan sudah sesuai, seperti yang kami saksi sampaikan dan untuk insiden pengeroyokan tidak ada, dalam rekonstruksi ini juga tidak ada, sesuai rekonstruksinya secara keseluruhan,” tambahnya.
Diketahui Ilyas Abdul Rahman, ayah berusia 48 tahun itu tewas di tangan tiga oknum TNI Angkatan Laut ketika ia mencoba mengejar mobil yang dibawa kabur oleh penyewanya pada Kamis dini hari, 2 Januari 2025.
Pemilik bisnis rental sepeda motor itu meninggal dunia setelah ditembak di sebuah minimarket di Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang, Banten.
Anak korban, Rizky, mengatakan bahwa ayahnya meninggal dunia setelah ditembakan empat kali oleh pelaku dari jarak dekat.
Dia mengungkapkan itu setelah melihat rekonstruksi yang dilakukan oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut atau Puspomal, Sabtu (11/1/2025) dini hari.
“Ia mengatakan ayahnya itu dua kali toretnya dengan senjata, pertama kali di Saketi Pandeglang dan ternyata setelah adanya rekonstruksi adegan ini, kejadian itu malah terjadi dua kali,” kata Rizky kepada wartawan.
“Iya, sebelum itu juga ada polisi lalu meluncur di lorong itu, lalu mereka tembak dengan plus 3 kali. Dan ini laporan korban tembak sidikannya,” sambungnya.
Kemudian, ia menekankan bahwa 36 adegan rekaman yang diprovokasi selama proses rekonstruksi itu sebenarnya sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan kala itu.
Saya hadir di pengadilan malam ini bersama keluarga sebagai saksi, meskipun saya masih terluka dan trauma akibat kejadian yang menimpa ayah saya, terutama karena saya melihat langsung tempat ini.
Menurutnya, setiap hal yang dilakukan penyidik dilakukan secara rinci dan teliti sehingga tidak ada adegan yang tidak sesuai dengan kejadian yang benar.
Rencana rekonstruksi ditangguhkan karena adanya hujan yang sempat menghalangi di malam Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 23.00 WIB dan berlanjut ke pagi hari.
Diberitakan sebelumnya, Pusat Polisi Militer Angkatan Laut atau Puspomal akhirnya merampungkan proses rekonstruksi pada peristiwa penembakan terhadap pemilik usaha rental mobil.
Menurut pantauan TribunTangerang.com, reka ulang adegan tersebut dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP) yakni di Tempat Istirahat KM. 45 Tol Tangerang-Merak, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Asalnya, jadwal rekonstruksi dijadwalkan untuk digelar pada Jumat sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, hujan deras yang berlangsung sepanjang waktu tersebut membuat proses pelaksanaannya tertunda selama 90 menit.
Setelah intensitas hujan mereda, jajaran TNI Angkatan Laut (AL) akhirnya mulai melakukan rekonstruksi di waktu 00.30 WIB dengan ketat dikawal oleh polisi dari Polresta Tangerang dan Polda Banten.
Beberapa armada turut dikerahkan untuk mendukung agenda rekonstruksi itu, seperti mobil dari Tim Inafis dan satu unit mobil prajeka.
Sementara itu, rekonstruksi ini terjadi tepat di depan salah satu toko minimarket di salah satu tempat istirahat pengguna Tol Tangerang-Merak KM.45.
Hal tersebut ditandai dengan penempatkan garis polisi berwarna kuning mengelilingi area halaman Indomaret dan beberapa orang penjaga ditempatkan di beberapa titik.
Puluhan orang media yang hadir juga dilarang mendekati rekaan situasi itu karena diminta berdiri di luar dari garis pemisah yang ditetapkan oleh keamanan.
Dalam kegiatan tersebut, TNI AL langsung mengirimkan tiga unit mobil yang telah direkayasa ulang, terdiri dari satu mobil yang digunakan sebagai mobil pelaku penembakan dan dua mobil roda empat lainnya milik bos pengusaha rental mobil.
Dalam adegan awal menampilkan kendaraan yang dibawa oleh anggota TNI AL yang merupakan pelaku penembakan diserbu oleh kendaraan kepala rental, ketika mereka melakukan pengejaran.
Lalu tahap rekonstruksi dilanjutkan dengan diminta peragaan para saksi dan, serta korban yang menginterogasikan para pelaku tetapi berhenti di depan minimarket tersebut.
Kemudian, mobil rombongan itu ditinggalkan di depan Indomaret di titik yang sama. Pada saat itu, sebagian dari pelaku keluar dari mobil dan melakukan penyerangan terhadap saksi dan korban.
Usai kejadian itu, kegiatan rekonstruksi dilanjutkan di tempat lain yang menuju ke adegan insiden penembakan, hingga menuju ke dalam kawasan minimarket tersebut.
Agenda rekonstruksi berlangsung lancar dan berlangsung dengan hening, meskipun hujan weekday tak berhenti hingga pukul 02.25 WIB.
Meskipun proses reka ulang telah selesai, serta sarana dan prasarana mendukungnya telah disiapkan, pihak Puspomal enggan untuk memberikan pengumuman resmi.
Pelaksanaan reka ulang di area terbuka, yang juga digunakan untuk umum, sempat memadati oleh warga sekitar dan juga para pejalan kaki yang sengaja menghentikan tempo untuk beristirahat.
Disebutkan sebelumnya, tembakan itu yang membunuh Ilyas Abdul Rahman (48) dan melibatkan tiga anggota TNI Angkatan Laut.
Ilyas ditembak ketika mengejar mobilnya yang dibawa kabur oleh penyewanya. Dikabarkan, mobil tersebut hendak dijual ke sindikat penadah mobil curian.
Selain membunuh Ilyas, peristiwa penembakan itu juga menyebabkan Romli (59) terluka tembakan di bagian bahu.
Romli merupakan teman Ilyas yang membantu Ilyas mencari mobil rental yang diyakini dibawa kabur oleh pihak penyewa.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan penyewa mobil dengan sambungan AS alias Ajat. Sementara, Polisi Militer TNI AL sedang memproses tiga anggota yang diduga terlibat pada kasus tersebut.
Penulis: Gilbert Sem Sandro
Pemberi Sewa Kendaraan Mobile Pastikan Belum Pernah Ada Perlawanan dari Aparat TNI AL: Sesuai Dengan Penjelasan