Ribuan ikan ditemukan mati mengambang di sepanjang Sungai Singingi Hilir dan Singingi pada Sabtu (24/5/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Warga menduga kuat kematian massal ikan ini disebabkan oleh pembuangan limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Sawit Inti Makmur (SIM) yang dikabarkan baru memulai operasinya.

Menurut penuturan warga, insiden serupa dengan jumlah ikan mati yang lebih sedikit sempat terjadi sekitar seminggu sebelumnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Deflides Gusni, membenarkan pihaknya telah mengambil sampel air dari lokasi kejadian untuk dilakukan pengujian.

Deflides mengaku baru menerima informasi dua jam setelah kejadian dan segera memerintahkan pejabat pengawas lingkungan hidup untuk turun langsung ke lokasi. “Pengawas kami sudah di lapangan, mengambil bukti-bukti dan sampel air yang tercemar,” tambahnya.

DLH belum dapat memastikan secara definitif apakah pencemaran sungai dan kematian ikan disebabkan oleh limbah PKS atau sumber lain. Namun, Deflides memastikan bahwa kondisi air sungai memang telah berubah warna menjadi hitam.

Sebagai langkah antisipasi, Deflides telah memerintahkan PT SIM untuk menghentikan sementara operasional pabrik. “Secara lisan tadi saya sudah meminta agar operasional perusahaan dihentikan sementara sampai pembuktian selesai dan sejumlah perizinan dipenuhi,” tegasnya.

Deflides mengungkapkan bahwa PT SIM belum memiliki Izin Operasional Kelayakan Pembuangan Limbah dan masih ada beberapa perizinan lain yang harus dipenuhi oleh perusahaan tersebut. (hen)

Sumber : Riauin.com / Editor : Hendrianto