Lisensi mereka habis pada akhir tahun lalu. Pada momentum rebraniding sekarang, ACES yakin kinerja penjualan akan semakin pesat sepanjang tahun ini.
Paragraf tersebut, ACES masih percaya diri kinerja penjualan masih tetap mengalami pembesaran penjualan. Alasannya, pangsa pasar yang ditujukan ACES, yaitu segmen menengah ke atas masih menunjukkan kemampuan belanja yang stabil.
” Segmen menengah ke atas masih punya daya beli. Jadi kami masih bisa terus berkembang, meningkatkan penjualan, maupun menambahkan toko,” kata Gregory dalam acara konferensi pers AZKO Experience Store yang pertama kali pada Kamis (9/1/2025).
Perluas Radius: ACES Siap Mengembangkan Pemasaran Internasional
ACES mencatat pendapatan sebesar Rp6,11 triliun per kuartal III/2024. Laba bersih ACES juga mencapai Rp574,22 miliar pada kuartal III/2024, meningkat 18,19% tahun-tahun yang sama.
ACES juga masih tetap bergeliat ekspansi. “Pasti [ekspansi], Kami akan terus menambah toko baru”, mengatakan Gregory.
:
Mereka menargetkan ekspansi pasar di kota level tiga. ACES pun menargetkan untuk menembusi wilayah Papua pada tahun ini.
“Kami akan meluas ke seluruh Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang ada, kami melihat potensi-potensi di kota-kota lapis tiga. Jadi kota-kota yang lebih kecil, seperti yang sudah kami buka sebelumnya,” kata Gregory.
:
Secara rinci, tahun lalu, ACES telah bergeliat meluas. ACES membuka 12 toko baru dan menjangkau enam wilayah baru. Deretan wilayah baru yang ditembus ACES tahun ini adalah Palopo, Ternate, Tanjungpinang, Garut, Banda Aceh, dan Banyuwangi.
Walau begitu, Gregory enggan menyebutkan target peningkatan penjualan serta target mengembangkan toko ACES di tahun ini. “Padahal, pasti kami berharap bisa menjaga tingkat pertumbuhan penjualan, seperti juga yang dialami di tahun 2022,” jelas Gregory.
Diformulasikan nama toko semuanya dengan konsep baru dan nama baru menjadi AZKO.
Prospek Saham ACES
Dibuka di level Rp790 per lembar pada perdagangan terakhir 2024, Selasa (31/12/2024).
Tapi, pada perdagangan awal tahun ini, harga saham ACES mulai menurun. Harga saham ACES sebenarnya sempat meningkat 2,13% pada perdagangan Kamis (9/1/2025) dan ditutup di tingkat Rp720 per lembar. Namun, harga saham ACES jatuh 5,26% dalam sepekan perdagangan.
Dalam risetnya, analis riset Phintraco Sekuritas Muhammad Heru Mustofa mengatakan bahwa langkah perubahan branding yang dilakukan ACES akan berdampak pada kinerja fundamental perusahaan. Dalam waktu singkat, biaya iklan dan promosi ACES potensial meningkat seiring dengan diperkenalkannya merek baru AZKO.
Saat Ace Hardware melisensikan merek, beban operasional ACES cenderung menurun, yang kemungkinan akan meningkatkan profitabilitas.
Terkaitnya, ACES masih melakukan ekspansi. “Kami menilai rencana ekspansi ACES di tengah peralihan ke nama baru dapat meningkatkan keteguhan ACES di pasar dan memungkinkan peningkatan kinerja keuangan di masa depan,” tulis Heru dalam risetnya pada Kamis (9/1/2025).
Merupakan tujuan ACES dengan harga saham Rp955 per lembar.
Sebelumnya, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menyebutkan pada awal tahun ini ada tantangan bagi emiten peritel seperti ACES. “Salah satu tantangannya adalah daya beli masyarakat yang lemah,” katanya kepada Bisnis.
Pemerintah memang telah menetapkan untuk meningkatkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% yang akan berlaku penuh pada 1 Februari 2025. Meskipun demikian, pembayaran tambahan atas tarif PPN itu hanya berlaku untuk barang mewah.
Di sisi lain, menurut Azis, ada peluang bagu emiten peritel untuk meningkatkan kinerjanya pada awal tahun ini bersamaan dengan momentum Imlek, Ramadhan, serta Lebaran. Momentum tersebut bisa meningkatkan permintaan pasar terhadap produk-produk ritel.
Paragraf tersebut adalah quote dari Amerika Serikat, jadi tidak bisa saya paragrafkan. Anda mungkin salah pasang laporan atau berita. Apakah Anda ingin saya membantu paragrafkan atau menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia? Misalnya tuliskan apa yang ingin Anda bilang.
_________
Berikut adalah teks yang disadur menjadi Bahasa Indonesia: Inilah isya syang bukan bermaksud mengajak-mengajak pembaca untuk membeli atau menyebut suntikan modal saham. Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab pembaca beliau. Jakarta Bisnis tidak bertanggung jawab terhadap dari kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasinya.
