Pendididikan di Indonesia sedang mengalami transformasi besar dengan penerapan pendekatan deep learning. Pendekatan ini berupaya menggantikan model pembelajaran tradisional yang cenderung berpusat pada hafalan dengan metode yang lebih interaktif dan berbasis pemahaman mendalam. Perubahan ini semakin relevan dengan perkembangan era digital dan Society 5.0, di mana kemampuan berpikir kritis, analitis, dan inovatif menjadi lebih penting dibandingkan sekadar menguasai teori.
Implementasi Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode lalu, memberikan ruang lebih luas bagi siswa untuk mengeksplorasi konsep secara mandiri dan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Kurikulum ini menekankan pada pemahaman konseptual yang mendalam, bukan sekadar menyelesaikan soal ujian. Namun, di sisi lain, implementasi kurikulum ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam kesiapan tenaga pendidik dan infrastruktur pendukung di berbagai daerah.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, masih ada ribuan sekolah di Indonesia yang mengalami keterbatasan dalam akses internet dan sarana pembelajaran digital. Hal ini menghambat penerapan teknologi berbasis deep learning yang sangat bergantung pada integrasi digital dan kecerdasan buatan.
Di tingkat perguruan tinggi, konsep deep learning semakin diterapkan dalam berbagai inovasi pembelajaran. Beberapa universitas besar, seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung, telah mengembangkan model pembelajaran berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih adaptif dan personalisasi. Smart campus yang mengintegrasikan big data dan machine learning juga mulai dikembangkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan efisien.
Penerapan deep learning didukung secara hukum oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menekankan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan. Sejarah menunjukkan bahwa sistem pendidikan Indonesia terus berkembang, dari metode tradisional hingga integrasi teknologi modern.
Dari sisi sosial, deep learning diharapkan bisa mengurangi kesenjangan pendidikan dengan memberikan akses pembelajaran yang lebih merata, sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan adaptif. Implementasi deep learning dalam proses belajar mengajar memerlukan metode dan strategi yang tepat. Pendekatan ini menekankan pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa deep learning bukan sekadar menghafal atau mengerjakan soal-soal ujian, tetapi bagaimana siswa memahami konsep secara menyeluruh, mengaitkannya dengan disiplin ilmu lain, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Strategi lain yang dapat diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif, di mana siswa diajak untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah nyata.
Penerapan deep learning di lembaga pendidikan membawa berbagai dampak positif. Salah satunya adalah peningkatan efektivitas pembelajaran melalui personalisasi materi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar secara keseluruhan. Selain itu, deep learning memungkinkan deteksi dini terhadap kesulitan belajar yang dialami siswa.
Dengan analisis data yang akurat, guru dapat memberikan intervensi yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan, mencegah terjadinya ketertinggalan dalam pembelajaran. Secara keseluruhan, pendekatan deep learning menawarkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di Indonesia.