Terlihat semakin serius penggelombang debu dari truk tambang yang melintas di Jalan Raya Sudamanik, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kondisi tersebut telah berlangsung bertahun-tahun. Dampaknya, warga hidup dalam “surga” debu.
Setiap hari, mereka menelan debu yang terus beterbangan masuk ke dalam rumah. Jalan berdebu itulah yang memaksa mereka untuk menyapu setiap jam.
Berdasarkan pengamatan, ketebalan debu di warung dan halaman rumah mencapai sekitar satu sentimeter.
Menjemur pakaian terkesan sia-sia karena dekatnya lagi kotor akibat debu yang menyebar di udara.
Debu begitu,” kata warga bernama Subur (52) kepada di Jalan Sudamanik, Kampung Cilangkap, Desa Lumpang, Parung Panjang, Rabu (8/1/2025).
Pemukiman Subur dipaksa menerima keadaan itu karena jalan rusak dan berdebu yang tidak pernah diperbaiki oleh pemerintahan setempat.
Masalah pernapasan hingga mata perih pun, menurutnya, sudah dianggap normal. Dia mengatakan ia tidak memiliki pilihan lain.
Bahkan toko kecil akhirnya seringnya tutup lebih cepat karena lelah membersihkan setiap hari.
“Banyak kalinya (menyapu), karena penyakit ini punya batuk karena debunya banyak, berat,” ujar dia.
“Pakaian yang dibiarkan terik tetap kotor masih menempel debu, ya tidak 100 persen bersih sih. Setelah dicuci, dijemur, kering, tetap saja debus masih menempel kepadanya. Ya juga masih membersihkan di sini karena tidak ada pilihan lebih baik untuk menjemur pakaian, enggan membuat pakaian kotor lagi,” katanya.
Subur berharap pemerintah meninjau daerah Parung Panjang. Ia dan warga ingin pembangunan jalan khusus untuk tambang diprioritaskan.
“Kata mereka mau dibangun jalan khusus tambang, tapi sebenarnya belum juga dilaksanakan sampai sekarang,” kata Subur.
Bapak Presiden.hstackoustuy Seniman tetap disosialisasikan pembangunan jalan pendukung memang truk itu karena kondisi jalan dan debu sudah semakin parah,” harap Subur.