Sekarang tidak ada teks yang perlu diparagrafkan.
Kapal serangan datang dari Panglima Komando Armada atau Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata saat konferensi pers di Markas Komando Armada, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Deni mengatakan, Sertu AA terdesak melakukan penembakan karena mengalami pengeroyokan oleh sejumlah orang di lokasi kejadian. Ia menyatakan tiga anggota TNI AL, berinisial AA, RH, dan BA mengalami pengeroyokan. “Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal,” ucap Deni Hendrata saat konferensi pers di Koarmada, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Januari 2025.
“Nah kalau seandainya dihadapkan kepada pengoroyokan, berarti kan sebetulnya kan sama-sama tidak tahu siapa yang akan mati,” ujarnya.
Menurutnya, ketika mengalami pengeroyokan, pasti akan melakukan perlawanan. Dia menyebutkan bentuk perlawanan ini seperti mencari benda untuk melindungi diri dari situasi tersebut.
“Nah ini mungkin senjata api yang digunakan,” ucap Denih.
,” katanya.
Anak bocah yang menyewa mobil menyangkal terjadinya celaan
Atas pernyataan Komandan Komando Armada Denih Hendrata tentang adanya pengeroyokan terhadap Serda AA, sempai Rizky Ayam Syahputra, 24 tahun, menyangkal adanya pengeroyokan waktu bertemu pelaku penggelapan Honda Brio di area istirahat Jalan Tol KM 45 Merak-Tangerang.
“Sekitar tidak menyerang padahal, sejak awal mendekatikan saran untuk meminta waktu di Saketi,” ujar Agam, saat ditemui wartawan, di Markas Besar Armada Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2025. Saketi adalah salah satu kecamatan di Pandeglang, lokasi kejadian peristiwa penembakan terjadi.
Agam mengatakan, saat mobil Finally dipantau, ayahnya sebagai pemilik rental, berusaha memperhadapkan pelaku dengan pendekatan persuasif. Dia menyatakan bahwa ayahnya bahkan pernah menawarkan kepada pelaku untuk menghentikan mobil dan berbicara dengan damai.
“Terjadi, menurut Agam, orang yang dicurigai menghilangkan pembawa mobil ini adalah orang tersebut yang mengancam mereka. Anehnya, pengaku diri anggota TNI AL ini mengancam mereka, ‘Langkahi tempat, kalau saya tembak’,” kata Agam menirukan perkataan prajurit marinir itu.
Di taggung perkonani, Panglima Koarmada mengeluarkan pernyataan yang disayangkan. Lantas menilai pengnyataan itu keliru.
“Tiba-tiba kita mendengar ada statement pengeroyakan. Terasa kekecewaan besar mencari keadilan di negara ini,” ujar Agam.
Saya tidak memiliki informasi yang relevan dengan quest itu. Namun, saya dapat membantu Anda mencari informasi lain.
Mengenai peristiwa pengeroyokan ini, tidak dicantumkan dalam keterangan Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto yang hadir dalam konferensi pers di Markas Komando Armada.
Dalam keterangannya, Suyudi Ario Seto menyebutnya sebagai situasi tarik-menarik bukan penganiayaan yang terjadi di lokasi kejadian penembakan.
“Akan terjadi upaya perampasan dan pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena ada situasi tarik-menarik di sana, sehingga terjadi penembakan,” kata Suyudi.
Dalam keterangan polisi mengenai kronologi kejadian yang didapat Tempo, juga tidak disebutkan ada pembantuan oleh pemilik sewa mobil yang menginjak pengemudi mobil atau seseorang lain yang diduga mencari mengambil mobil Honda Brio itu.
Seorang individu yang berusaha mengambil mobilnya terkena tembakan untuk kemudian meninggal. Ada juga Ramli yang terpaksa mendapatkan tembakan.
“Banyak sumber daya teknologi yang kini tersedia untuk memfasilitasi pendapatkan hak asasi manusia seperti hak untuk mengembangkan wiracarita dan pengetahuan.