banner 728x250

Mulai Diminta Waspada, Seperti Apa Sebenarnya Virus HMPV?

banner 120x600
banner 468x60

Meskipun mirip dengan virus pernapasan lainnya seperti COVID-19, (RSV) memiliki karakteristik unik yang membuatnya berbeda.

Tentang ini terdapat beberapa teori, seperti mutasi virus, liburan asing, dan siapnya infrastruktur kesehatan. HMPV menyebar dengan cepat dari satu individu ke lainnya, terutama di lingkungan di mana anak-anak dan orang dewasa tua tinggal bersamaan.

Courtesy of Pexels/Lian Rodriguez

banner 325x300

Di kawasan perkotaan Republik Rakyat Tiongkok, kepadatan penduduk dan mobilitas tinggi yang ada telah menciptakan lingkungan sempurna untuk menyebarluaskan virus pernapasan seperti HMPV. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CCDC), lonjakan jumlah penyakit yang drastis setelah pembatasan pandemi dimitoskan berkontribusi dari peningkatan perjalanan dan transaksi perdagangan. Sementara itu, terdapat “kesenjangan kekebalan” yang dialami oleh masyarakat akibat kadar paparan patogen yang rendah selama beberapa tahun terakhir, sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Faktor lingkungan juga mempunyai peran signifikan. Polusi udara, terutama di wilayah industri, menambah beratnya penyakit pernafasan. Sebuah penelitian tahun 2024 di The Lancet Planetary Health menunjukkan bahwa udara yang terpolusi tidak hanya meningkatkan kemungkinan terjangkit virus pernafasan tetapi juga memperburuk gejala-gejalanya sehingga menjadi penyebab utama parahnya wabah HMPV di Tiongkok.

Perbedaan utama antara HMPV (Human Metapneumovirus atau virus pneumonia manusia) dan COVID-19 (SARS-CoV-2)

Courtesy of Pexels/Andrea Piacquadio

Meski sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan, HMPV dan COVID-19 memiliki perbedaan signifikan dalam sifat, cara penerusannya, serta dampaknya. Berikut penjelasannya:


Agen Penyebab

Rendahnya konsentrasi imunoglobulin M (antibodi) dalam AIR BALASAIC ini dalam salah satu indikasi virus yang memiliki hubungan erat dengan RSV.

.


Tingkat Keparahan

HMPV biasanya menyebabkan gejala ringan hingga sedang seperti demam, batuk, dan hidung tersumbat. Kasus parah biasanya terjadi pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

COVID-19 dapat menyebabkan gejala yang sangat beragam, mulai dari ringan hingga berbahaya, serta komplikasi jangka panjang pada kasus parahnya.


Cara Penularan

HMPV menyebar melalui droplet pernapasan, kontak dekat atau permukaan yang terkontaminasi, mirip dengan RSV.

Virus COVID-19 menyebar dengan tingkat yang lebih tinggi karena dapat menyebar melalui tetesan, aerosol, dan sentuhan dengan orang yang tidak menunjukkan gejala.


Vaksinasi dan Pengobatan

Saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk HMPV. Penanganan difokuskan pada perawatan gelaja dan dukungan medis.

Covid-19 memiliki beberapa pilihan vaksin dan pengobatan, termasuk antiviral seperti Paxlovid dan antibodi monoklonal.

Data dan penelitian global

Courtesy of Pexels/Chokniti Khongchum

Menurut penelitian Nature Medicine Tahun 2023, HMPV bertanggung jawab atas 5-10% rawat inap global karena penyakit pernapasan anak di bawah lima tahun. COVID-19 yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia, pertemuan HMPV sebaliknya lebih arbani dan lokal. Namun, kasus pada tahun 2024 menyoroti perlunya pendugaan dan penelitian lebih lanjut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta upaya serius untuk memahami HMPV. Penelitian saat ini menekankan pengembangan alat uji diagnostik, mempelajari dinamika penyebaran, dan meneliti kemungkinan pembuatan vaksin. Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) melaporkan pada tahun 2024 bahwa tes praklinis untuk vaksin HMPV sedang berlangsung.

Menjaga kesehatan Anda saat ada lonjakan HMPV

Courtesy of Pexels/Polina Tankilevitch

Walaupun HMPV tidak separah COVID-19, namun dampaknya pada kelompok rentan masih perlu diwaspadai. Langkah pencegahan mencakup mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker di tempat ramai, serta menghindari kontak dekat dengan individu yang menunjukkan gejala. Pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga rutin juga penting untuk menjaga kekuatan tubuh.

WHO juga merekomendasikan untuk mengurangi paparan polusi lingkungan yang dapat memperburuk penyakit pernapasan. Membuat diri tetap hidrasi dan segera mencari bantuan medis untuk gejala yang berkepanjangan adalah strategi tambahan untuk mengurangi risiko.

Memahami HMPV lebih jelas

Courtesy of Pexels/Edward Jenner

Kelahiran HMPV membuktikan tantangan dalam kesehatan yang tetap dihadapi dunia, bahkan setelah pandemi. Meskipun berbeda dari COVID-19 atas tingkat dan skala kesperPageannya, dampaknya menunjukkan pentingnya waspada, penelitian, dan kesiapan kita. Dengan memahami perbedaan ini dan berperilaku proaktif, masyarakat dapat melindungi diri dari wabah saat ini sekaligus di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan, kita telah melewati pandemi Covid-19, maka pencegahan terhadap virus ini harus lebih mudah dipahami.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *