Pertemuan perwakilan ASN yang melakukan aksi protes dengan Dirjen Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro di kantor rumah di Widya Chandra, Jakarta Selatan, menandai akhir jumlah polemik di Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemdikbudristek). Kedua pihak sepakat untuk meyelesaikan masalah.
Dalam foto tersebut, tampak Mendikti Satryo Soemantri Brodjonegoro duduk di antara Ketua Paguyuban Dikti Suwitno dan Kepala Rumah Tangga ke Kemendikdasmen Neni Herlina. Mereka berdua tampak berpegangan tangan dan tersenyum.
Salah satu yang hadir dalam pertemuan itu juga adalah Wakil Ketua Dewan Hotel dan ML-GM KSAL, Bapak Marsetio.
Kepala Laksana Kemendikti (Sekjen) Kemendikbudristek, Togar Simatupang, mengatakan islah adalah jalan terbaik untuk Kemendikbudristek berkembang maju.
“Ini sudah berjalan diplomatis, jadi ini di kediaman Bapak Menteri. Ya di Widya Chandra, itu bukan acara resmi. Jadi persahabatan atau keakraban dengan Neni Herlina dan juga Suwitno,” ujar Togar.
Dalam konteks sosok eks KSAL Marsetio yang hadir dalam pertemuan itu, Togar mengatakan sebagai staf spesial Menteri Satryo. “Dia adalah staf khusus Pak Satryo,” ucap dia.
Togar menyatakan, Menteri Satryo telah mendengar sentuhan pendapat dari perwakilan pegawai yang melakukan demo pagi tadi. Menurutnya, demo itu disebabkan oleh miskomunikasi.
“Jadi yang pertama mengekspresikan aspirasi apa yang terjadi, ya. Ini lebih banyak terjadi karena komunikasi yang gagal dan komunikasi lintas budaya juga ya. Jadi komunikasi yang gagal, komunikasi lintas budaya menyebabkan perasaan emosi. Nah, kemudian diberi klarifikasi mana yang baik ya dan mana yang kurang baik di sana,” jelas Togar.
Togar memastikan, tidak ada pemecatan terhadap pegawai Kemdikbudristek. Ia menyebut, para pegawai sudah menerima penjelasan dan setuju untuk memaafkan salingan.