JAKARTA – Hammas memulangkan 3 tahanan asal Israel pada Minggu (19/1/2025) setelah rampasnya gencatan senjata.
Melalui kerumunan di Gaza, 3 tawanan Israel berhasil kembali ke keluarganya setelah diserahkan oleh Hamas kepada Palang Merah.
Penyerahan tahanan itu tampak menembus kerumunan warga Gaza yang menayangkan bendera Palestina dan bersorak “Allahu Akbar”.
Gencabang Senjata di Gaza Resmi Dimulai, Hamas-Israel Lepaskan Sandera dan Tahanan
Menurut SkyNews, para sandera Israel dilepaskan oleh pasukan Hamas untuk selanjutnya dibawa ke tentara Israel dan kemudian memasuki Israel selatan.
Tiga tahanan tersebut tampak dalam kondisi sehat. Dalam video yang berkeliaran, ketiganya tertawa dan berbagi salam kepada salah satu pasukan Hamas sebelum berpindah lokasi.
:
Sheba Medical Center menyatakan bahwa kondisi tiga korban kidnap merepotkan baik. Bahkan pihak berwenang menyebarkan rekaman mereka memeluk keluarga mereka dengan erat dan menangis.
“Seluruh bangsa Israel menyambut Anda,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada sandera yang dikembalikan oleh Hamas.
:
Sementara itu, keluarga-keluarga Palestina menyambut 90 tahanan yang diterjunkan pulang kembali oleh Israel pada hari Senin pukul pagi.
Ribuan orang berkumpul untuk mengadakan perayaan sambut pemulangan sandera yang datang dengan bus tahanan pertama di kota Ramallah, daerah Tepi Barat. Masyarakat mengibarkan bendera Palestina ketika bus yang mengangkut sandera tersebut tiba.
Dari laporan, semua sandera berasal dari Tepi Barat atau Yerusalem Timur yang diduduki. Yang termuda adalah seorang laki-laki 15 tahun dari Yerusalem Timur. Dua orang remaja, laki-laki dan perempuan berusia 17 tahun, juga disebutkan anak-anak mereka.
Pertukaran pada hari Minggu adalah yang pertama kali terjadi sebagai bagian dari kesepakatan.
Menurut Bloomberg, setelah beberapa bulan negosiasi pemerintahan Biden dengan Qatar dan Mesir serta dorongan terbaru dari Presiden terpilih Donald Trump, akhirnya tercapailah gencatan senjata.
Gencatan senjata akan dilakukan selama enam minggu sebagai bentuk perundingan untuk membebaskan 3 tawanan Israel dan ratusan warga Palestina yang sedang ditahan di Israel — 30 orang untuk setiap tawanan yang dibebaskan.