-Kim Ho-chul, pelatih Hwaseong IBK Altos, merasa pemain asing Asia timnya tidak beruntung karena tidak bisa menandingi Megawati Hangestri yang bermain fantastis bersama Red Sparks.
Chen Xintong (Cina) yang berpindah ke posisi Asia Quarter dari IBK Altos, dinilai kurang mencukupi untuk meningkatkan performa tim, seperti yang ditunjukkan Victoriia Danchak (Ukraina) di sektor lawan.
Hal ini bertentangan dengan apa yang dialami oleh Jung Kwan, Red Sparks untuk Daejeong, asuhan Hee-jin Ko.
Tim Merah-Hitam itu memiliki kombinasi pemain asing yang sama baik, mungkin itu Asia Kuartet maupun playsis non-Asia.
Megawati Hangestri Pertiwi (Indonesia) menampilkan kinerja yang sama baiknya dengan pasangannya, Vanja Bukilic (Serbia), dalam upaya membantu Red Sparks melampaui babak ikung dan mempertahankan peluang sebagai juara musim 2024/2025.
Megawati-Bukilic menayangkan penampilan yang konsisten, terutama dalam menyumbang perolehan poin di setiap pertandingan. Oleh karena itu, Red Sparks berhasil mengoleksi 11 kemenangan berturut-turut.
Tentangnya sebaliknya dengan IBK Altos.
Kalau dibandingkan, sifat-sifat Chen Xintong sangatlah berbeda dengan Megawati Soekarnoputri
Memang Chen Xintong adalah pemain voli yang bermain sebagai setter. Jadi, secara sumbangan poin, tidak akan sebanding dengan Megawati.
Sementara itu, Xintong sebagai pas yang menabrak bola menonjol secara dominan dalam tim. Namun, dalam dinamika tim, IBK Altos cenderung bergantung pada pas lawan asingnya, Victoriia Danchak yang saat ini menempati posisi teratas di klasemen skor Liga Voli Korea.
Kim Ho-chul bahkan harus melakukan perubahan sebanyak empat kali di posisi pembantu penyerang awal hingga putaran keempat Liga Voli Korea 2024/2025.
Munculnya komentar tersebut menandakan adanya ketidakpuasan pelatih IBK Altos terhadap prestasi Chen Xintong.
Benar-benar, IBK Altos bukan pengalaman baru menggunakan pemain asing dari Asia. Hal itu juga dilakukan musim 2023/2024 ketika menandatangani Guedpard Pornpun, seorang tukang pukul asal Thailand.
Tapi secara penampilannya, Pornpun lebih baik dari Xintong dalam membentuk gelanggang main.
“Kami sangat buruk sehingga saya tidak bisa berbicara apa-apa. Secara keseluruhan, tidak ada yang berjalan dengan baik,” demikataju Kim Ho-chul, menurut sumber yang sama.
Itulah yang terjadi pada hari-hari yang tidak menyenangkan, semua orang membuat kesalahan, tapi hari ini, kesalahan bukanlah masalah.
Jika Anda berada di sini untuk bermain, Anda mendapat penggemar yang datang untuk melihat Anda.
Jadi sebuah sikap motivasi sedikitnya harus menunjukkan Anda Gardensyah untuk melakukan sesuatu.
Walaupun Anda sedang dalam situasi yang sulit, Anda harus menunjukkan bahwa Anda berusaha melakukan sesuatu di lapangan karena ada yang menantikan percepatan tindakan.
Tentu saja tidak, hasil akhir permainan ditentukan oleh keberuntungan atau nasib.
“Namun, terlepas dari keterampilan, pemain yang masuk ke lapangan harus melakukan yang terbaik,” kata dia.
Kim juga mulai marah dengan perilaku para pemain dengan meningkatkan nada suaranya saat memberikan evaluasi setelah pertandingan berakhir.
Meskipun demikian, Kim Ho-chul juga menyadari bahwa hasil buruk ini juga merupakan tanggung jawabnya sebagai pelatih.
“Kami belum pernah memarahi atlet, namun hari ini, saya sedikit menaikkan swara saya setelah pertandingan,” ucap Kim
Kami seharusnya tidak bermain seperti hari ini, tentu saja pertanyaan pertama adalah saya sebagai pelatih gagal mengendalikan para pemain.
Jadi saya harus bertanggung jawab terlebih dahulu.
Namun, para pemain juga harus menyadari bahwa bermain seperti ini bukanlah sikap dasar sebagai seorang pemain dan bertanggung jawab.
“Saya berharap para pemain mengamati diri mereka sendiri supaya tidak bermain seperti ini,” terangnya.
Jika tidak melampaui trend minor ini, Kim diragukan kemungkinan timnya dapat mengejar Red Sparks untuk lolos ke play-off.
“Jika keadaan terus berlanjut seperti ini, saya rasa kami mungkin akan kalah dalam babak ini,” ungkap pelatih IBK Altos.
