Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan pentingnya langkah cepat dan tegas dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus mengancam wilayah Riau. Peran Masyarakat Peduli Api (MPA) harus dioptimalkan sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi dan Dialog Pengendalian Karhutla yang digelar di SKA CoEx Pekanbaru, Sabtu (10/5/2025).

Hanif meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau untuk terus memperkuat MPA di seluruh wilayah. Sinergi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan angka kejadian karhutla. Langkah-langkah pencegahan juga harus dilakukan sejak dini, dengan mengaktifkan peran masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan potensi kebakaran.

Seluruh pihak, termasuk aparat penegak hukum dan pelaku usaha, harus meningkatkan koordinasi demi mencegah dampak buruk karhutla terhadap kesehatan, lingkungan, dan perekonomian daerah. Hanif menekankan pentingnya menurunkan frekuensi karhutla lewat kerja sama semua pihak. Jika ada hal yang memerlukan koordinasi dengan Kementerian LH, mereka terbuka untuk masukan dari rekan-rekan di daerah.

Lebih lanjut, Hanif menyoroti pentingnya pengawasan intensif terhadap lahan konsesi milik perusahaan perkebunan dan kehutanan yang sering kali menjadi titik rawan. Pemerintah daerah tidak boleh ragu mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang terbukti lalai. Langkah-langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mengantisipasi dan menanggulangi karhutla secara sistematis di Riau, khususnya saat musim kemarau.

Pengawasan harus ditingkatkan, terutama di lahan konsesi. Jika terbukti lalai, tindakan tegas harus diambil. Ini amanat undang-undang, dan kolaborasi dari semua pihak diperlukan untuk mencegah munculnya titik api. Hanif menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut harus dilaksanakan secara serius dan bertanggung jawab demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.