Terkemuka besar di Gedung Plaza Glodok di Taman Sari, Jakarta Barat, menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk sebab utama terjadinya kebakaran dan besarnya angka kematian. Salah satu aspek yang menjadi sorotan ini adalah sistem perlindungan kebakaran pada gedung tersebut.
Kepala Disaster Risk Reduction Universitas Indonesia, Fatma Lestari menyatakan, sistem proteksi kebakaran yang berfungsi dengan baik dapat berperan membantu menekan jumlah korban jiwa.
.
Ia menambahkan sistem deteksi dini, seperti alarm kebakaran, sangat penting untuk memberitahukan penghuni bangunan agar dapat menyelamatkan diri dengan cepat sebelum api menyebar.
“Kita sudah melihat fenomena dan fakta untuk terlebih dahulu ya. Misalkan sistem proteksi kebakaran yang berfungsi, maka tidak akan menyebar atau meluas hingga menjadi satu gedung seperti itu,” kata Fatma.
Fatma menjelaskan kegunaan sangat penting alat pemadam api ringan (APAR) dan pelatihan penggunaannya.
“Jika di sana ada sistem APAR dan orang yang terlatih menggunakannya, maka artinya kebakaran juga bisa segera dipadamkan dari awal,” kata Fatma.
Namun, fakta menunjukkan, kebakaran di Glodok Plaza menyebar dengan luas hingga menyebabkan banyak korban lapangan terjebak dan kesulitan menemukan rute evakuasi.
Menurut Fatma, hal ini bisa jadi petunjuk bahwa sistem proteksi kebakaran tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem proteksi gedung lama
Fatma menegaskan bahwa umur bangunan bukanlah penyebab utama kebakaran besar.
“Bukanlah tentang sisi bangunan tua atau tidak, tetapi bagaimana sebuah bangunan memenuhi standar keamanan kebakaran,” ungkap Fatma.
Fatima menciptakan contoh bangunan lama pun masih dapat dipasang sistem proteksi kebakaran modern yang efektif dapat mengantisipasi kebakaran meluas.
“Bangunan tua pun bisa dilengkapi sistem pencegahan baik, tergantung apakah dilakukan penyempurnaan dengan regulasi atau peralatan terbaru dan tentunya dipastikan sistem kebakaran berfungsi,” ucap Fatma.
Masih dalam proses penyelidikan, penyebab kebakaran di Glodok Plaza. Tragedi ini menegaskan pentingnya memastikan sistem proteksi kebakaran di setiap gedung berfungsi dengan baik untuk mengurangi risiko dan dampak kebakaran.
Perlu diingat bahwa kebakaran terjadi di Glodok Plaza pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebanyak 230 petugas dan 45 unit mobil pemadam kebakaran digunakan untuk memadamkan api. Api diusulkan pertama kali muncul dari sekitar diskotek yang terletak di lantai 7 gedung, kemudian merebak ke lantai 6, 8, dan 9.
Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan delapan korban meninggal akibat kebakaran tersebut.
Semua korban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi. Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dibanguninya.