Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan dalam satu telur terdapat segala kebaikan untuk mendukung kehidupan sehat kita, selama dikonsumsi dengan cara yang tepat. Disamping kaya akan Protein, telur juga kaya akan vitamin, mineral, lemak yang sehat dan banyak mikro nutrisi lainnya. Selain nilainutrisinya, telur merupakan sumber protein yang sangat terjangkau bagi masyarakat.
Meskipun cukup kontroversial, telur memang menimbulkan perdebatan akan terkait kandungan kolesterol yang tinggi. Warnanya kuning karena mengandung sekitar 212 mg kolesterol per butiran, atau sekitar 71% dari rekomendasi kebutuhan kolesterol harian, yang sebesar 300 mg.
Saat ini, pandangan dan kebijakan tentang efek negatif kolesterol mengalami perubahan, setelah beberapa dekade menjadi kontroversi. Di beberapa negara, seperti Amerika, otoritas kesehatan tidak lagi menetapkan batasan harian kolesterol. Penghapusan aturan konsumsi kolesterol ini tidak masuk akal karena mengabaikan realitas tentang dampak buruk dari telur, dan lebih menjadi strategi bisnis untuk menciptakan produk tertentu yang diklaim sebagai makanan sehat rendah kolesterol dengan harga lebih mahal.
Kandungan gizi telur sangat tergantung pada jenis ayam dan pakan yang diberikan kepada ayam tersebut. Menurut penelitian, pengelolaan peternakan ayam juga mempengaruhi kandungan gizi yang terkandung dalam telur. Ayam yang dipelihara dengan sistem gembalaan dan sistem peternakan organik memiliki kandungan gizi telur yang lebih baik jika dibandingkan dengan telur yang dihasilkan oleh ayam yang diperioritaskan secara konvensional.
Dalam perkembangan ke berbagai sistem manajemen pemeliharaan seperti Casein ladrang dan sistem hay penggembalaan membuat telur-telur yang dihasilkan semakin sehat.
Teknik memasak telur
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sudah terbiasa memasak telur dengan berbagai cara, namun ada kemungkinan kita belum mengolahnya dengan cara yang tepat sehingga nilai nutrisi yang sangat baik dari telur akan berkurang secara drastis.
Mengolah dan memasak telur memang sangat penting karena tentunya akan menghilangkan bakteri berbahaya yang mana jika dikonsumsi akan membahayakan kesehatan kita.
Berdasarkan kesadaran, cara memasak telur yang paling umum dilakukan adalah merebus selama 6-10 menit yang akan menghasilkan telur rebus matang , merebus dengan suhu yang lebih rendah yaitu sekitar 71-82 oC selama 3 menit yang menghasilkan telur setengah matang, menggoreng dengan minyak, memanggangnya dalam oven sampai telur matang, mengocok telur dan menggorengnya menjadi telur orak arik, membuat omelet , ataupun memasak telur dengan menggunakan microwave.
Berbagai cara memasak telur ini pada dasarnya akan membuat telur lebih mudah dicerna dan nutrisinya lebih mudah diserap oleh tubuh kita karena telah terjadi perubahan struktur protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia dapat menyerap sekitar 91% telur yang sudah dimasak dibandingkan dengan hanya 51% untuk telur mentah.
Telur merupakan sumber biotin yang sangat berguna bagi tubuh kita karena berperan penting dalam proses metabolisme gula dan lemak. Selain itu, Biotin juga merupakan sumber vitamin B7.
Pada telur mentah, protein Avidin yang terkandung di dalam kuning telur akan menempel pada biotin, sehingga akan sulit untuk diserap dan digunakan oleh tubuh secara efektif. Sehingga, pengolahan telur (membuatnya matang) membuat tubuh dapat memanfaatkan bioitin ini dengan baik.
Prinsip dasar yang digunakan dalam memasak telur ini adalah dengan tidak menggunakan panas yang tinggi, karena akan merusak nutrisi yang terkandung di dalam telur. Namun dengan demikian, memasak telur pada suhu yang sesuai selama waktu yang lebih singkat dapat menjaga nilai nutrisi telur dengan baik.
Sebagai contoh, kerunutan telur dapat mengurangi vitamin A sebanyak 17-20% dan mengurangi antioksidan sebesar 6-18%. Namun, perlu diingat bahwa meskipun ada penurunan, telur yang sudah dimasak masih merupakan sumber protein kaya akan nutrisi lainnya.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa memasak telur dengan suhu tinggi dapat menyebabkan kolesterol teroksidasi menjadi oxysterols yang banyak terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan juga mempengaruhi tekanan darah. Namun demikian, berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara mengkonsumsi telur dengan peningkatan kerisiko penyakit jantung.
Pilihan Memasak Telur
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, memasak telur meningkatkan ketersediaan nutrisi yang lebih tinggi yang dapat diserap oleh tubuh kita. Selain itu, memasak telur membuat kita selamat dari berbagai bakteri yang membahayakan tubuh kita.
Berbagai cara memasak telur biasanya disesuaikan dengan selera masing-masing, namun jika ingin menurunkan asupan kalori, maka merebus telur lebih baik dibandingkan menggorengnya.
Hal yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang adalah, bahwa mengonsumsi telur bersamaan dengan sayuran dapat lebih bermanfaat karena alami peningkatan kandungan nutrisi dari telur dan sayuran, khususnya kemampuan tinggi serat dan vitamin.
Jika kita menyukai telur goreng dengan berbagai rasa, maka jenis minyak yang kita gunakan harus diperhatikan dengan baik. Dianjurkan untuk menggunakan jenis minyak yang stabil pada suhu tinggi dan tidak teroksidasi pada suhu tinggi karena penggunaan jenis minyak ini akan membentuk radikal bebas yang membahayakan kesehatan kita.
Tipe minyak yang masuk kategori stabil pada suhu tinggi adalah minyak yang dihasilkan dari biji matahari sorang. Jika menggunakan minyak yang dihasilkan dari kelapa sebaiknya menggunakan suhu memasak yang lebih rendah dari 177oc.
Sama seperti yang telah dijelaskan bahwa memasak telur dengan cara merebus dan menggoreng sangat bermanfaat, tetapi saran kami adalah jangan memasak telur terlalu lama ataupun dengan suhu yang tinggi karena akan mengurangi kandungan nutrisinya. Selain itu, serta akan meningkatkan oksidasi kolesterolnya, terutama ketika Anda menggoreng telur dalam penggorengan.
Selamatnya menikmati telur yang kaya akan gizi dan manfaat dengan memasaknya secara tepat
lima