Ada dua makanan khas Indonesia yang terdaftar di sana, yaitu nasi tinutuan dan masakan paniki.
Berbeda dengan varietas yang berasal dari Sulawesi Utara. Kedua makanan ini mungkin tidak familier bagi sebagian masyarakat Indonesia karena tidak dikonsumsi oleh semua daerah di Indonesia.
Tinutuan
Tinutuan adalah bubur yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara, dan memiliki rasa khas. Bubur ini mudah dibuat, kaya akan karbohidrat dan vitamin, serta menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, terutama dari sumber makanan nabati.
Si Bubur Manado ini sangat banyak mengandung sayuran hijau dan memakai labu. Pada bubur ini juga dapat ditambahkan ikan cakalang untuk meningkatkan rasa. Sambal bakasang, sambal khas Manado, biasanya ditambahkan untuk memperkaya rasa.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tinutuan adalah air, beras, labu kuning, jagung manis, bayam, daun kangkung, daun gedi, kemangi, sereh, bawang merah, dan bawang putih. Cara pengolahan tinutuan adalah direbus tanpa menggunakan minyak apa pun.
Bahan-bahan pembuatan Tinutuan yang sehat membuat bubur ini kerap digunakan untuk sarapan pagi bergizi. Makanan ini dapat digunakan sebagai makanan alternatif untuk mencegah stunting pada anak-anak dibawah umur 2 tahun. Bubur ini juga dapat menjadi gizi yang baik untuk ibu yang sedang hamil, nenek-nenek, dan orang-orang yang sakit.
Paniki
Paniki adalah hidangan yang biasanya dibuat dengan kelelawar sebagai bahan utamanya. Makanan ini berasal dari Sulawesi Utara dan banyak diminati masyarakat luas. Walaupun memiliki rasa yang ekstrem, paniki dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti asma. Paniki biasanya dimasak dengan santan, sehingga menjadi paniki santan.
Kelelawar yang dipilih untuk mengolah paniki adalah kelelawar pemakan buah atau biasa disebut kalong. Jenis ini dipilih karena tubuhnya besar sehingga akan mendapatkan sel yield daging yang banyak. Mengolah paniki memerlukan teknik khusus.
Biasanya kelelawar dibakar terdahulu agar rambut halus pada tubuhnya terlepas. Lalu akan dipotong-potong untuk dimasak dengan santan dan bumbu diperlukan.
Santen menggunakan bahan-bahan santan, bawang merah, bawang putih, cabai, sereh, jahe, dan daun jeruk. Bumbu ini digunakan untuk menghilangkan bau amis dari daging kelelawar. Nasi putih paniki biasanya disiram dengan santen ini. Makanan ini populer karena warga Manado menyukainya karena aroma wangi dan selera saat makan.
Resep Memasak Bubur Manado atau Tinutuan