(MCS) atau Sindrom Tokoh Utama adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian perilaku, di mana seorang individu melihat diri sendiri sebagai tokoh protagonis dalam kehidupannya.
Sindrom ini membuat orang terserangnya memandang orang lain biasanya menyangka orang lain adalah pihak yang mendukung atau menolong.
Orang tersebut sering melihat diri sebagai orang yang paling penting. Ia juga bertindak sesuai dengan narasi cerita yang dia atur sendiri.
MCS adalah salah satu ciri khas orang dengan sifat narsistik yang sering ingin dijadikan pusat perhatian. Orang dengan sindrom ini kerap membuat orang di sekitarnya merasa terganggu dan kesal.
Di era media sosial sekarang, banyak orang yang tidak menyadari dirinya terperangkap dalam sindrom ini. Fenomena ini sangat marak karena banyak platform yang memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk dijadikan tokoh utama.
Penyebab Main Character Syndrom
Penggunaan media sosial yang berlebihan. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menyediakan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri.
dan komentar yang memperkuat perilaku tersebut.
Bukan itu saja, MCS juga menjadi mekanisme untuk melindungi diri dari kurangnya perhatian dan kasih sayang di hidup mereka. Dengan menarik perhatian, mereka merasa lebih dihargai dan bernilai di mata orang lain.
Saya tidak menemukan teks asli pada pernyataan Anda. Silakan untuk memberikan teks yang lengkap.
Hal ini terutama sulit menerima kritik. Orang yang mengalami sindrom ini merasa hidupnya sudah sempurna sehingga tidak perlu dikritik.
Mereka tidak ingin berganti agar menjadi lebih baik karena merasa mereka adalah yang terbaik. Bahkan kritik dari keluarga atau sahabat terdekat tidak akan difikirkan oleh mereka.
Mereka pikir orang yang kritis atas mereka hanya iri hati dan ingin merosotkan kepercayaan diri mereka. Selain itu, orang dengan kondisi MCS tampaknya tidak peduli dengan kesulitan dan kegembiraan orang lain.
Setiap kali ada orang yang berbagi cerita tentang kesulitan mereka, mereka selalu membandingkannya dengan pengalamannya pribadi. Biarpun mereka ingin mendengarkan, mereka lebih suka berbicara tentang dirinya sendiri.
