Pagar Alam terletak di lereng gunung dalam pembagian wilayah bumi Sumatera Selatan. Seperti kota yang ada, kota ini memiliki penduduk yang merupakan asal-usul dari masyarakat yang dikenal dengan nama Besemah.
” Bersih, Sejuk, Aman dan Ramah Tamah (Besemah) merupakan singkatan yang cukup menggambarkan keadaan Kota Pagar Alam. Namun, tidak hanya sekadar singkatan, Besemah juga memiliki makna yang lain.
Ikan Semah
Ikan semah dulunya sering dijumpai di Sungai Lematang, Sungai Selangis, dan Sungai Kerinci. Ia hidup di laut aliran yang jernih dan dihiasi bebatuan besarnya. Meskipun demikian, sekarang ikan semah sudah hampir punah karena ditangkap secara besar-besaran. Ikan Semah juga berkaitan dengan asal-usul suku Besemah.
Dahulu kala di sepanjang arus sungai terdapat satu pemukiman. Di sungai tersebut terdapat banyak ikan semah yang ditemukan oleh nenek moyang mereka. Maka dari itu, nenek moyang mereka menamai suku tersebut dengan nama “besemah,” awalan kata “be” yang berarti “ada” menjadi arti yaitu wilayah yang terdapat ikan semah.
Leluhur Suku Besemah, menurut cerita, bernama Ratu Atung Bungsu. Istilah “Ratu” bukanlah perempuan, namun “Ratu” merupakan kata lain dari “Raja” pada bahasanya pada masa itu tersebut.
Kerajaan Majapahit dan Putri Raja Palembang
Versi lain menceritakan asal-muasal etnis Besemah. Menurut cerita, dahulu ada seorang saudagar dari Keluarga Raja Majapahit yang pergi ke Palembang dan menikah dengan putri seorang raja Palembang.
Salah satu keturunannya mendapat namanya Atung Bungsu ketika pergi berlayar ke sungai lembut dan tiba di sebuah sungai yang belum diketahui namanya. Di sana ia melihat ikan berkerumun, oleh karena itu ia dinamakan dengan Suku Besemah
Kerajaan Jagad Besemah
Wilayah di sekitar aliran sungai ini diyakini menjadi kerajaan yang bernama Jagad Besemah. Perutusan ini diyakini berkembang setelah kejatuhan Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-6 Masehi. Kekuasannya mencapai puncaknya pada abad ke- 15 hingga 17.
Diceritakan bahwa akhir dari kerajaan ini terjadi ketika diperintah oleh Ratu kesepuluh. Namun, banyak ahli berpendapat bahwa kerajaan Jagad Besemah tidak runtuh dan malah bergabung dengan Kerajaan Palembang pada saat itu.
Berikutlah asal usul suku besemah yang tidak banyak orang ketahui.