banner 728x250

Mengapa Kebakaran di Los Angeles Tidak Bisa Dipadamkan Menggunakan Air Laut?

banner 120x600
banner 468x60

Di Los Angeles, California, Amerika Serikat, muncul permasalahan besar dalam memFri mengatasi sejumlah kebakaran hutan yang melanda daerah tersebut. Salah satu hambatan utama adalah kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan api yang terus berkembang besar.

Gubernur California Gavin Newsom menyatakan bahwa pengaruh banjir telah menjangkau wilayah tersebut dan telah menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk hidran pemadam kebakaran yang sekarang sudah sepenuhnya terpakai.

banner 325x300

“Biasanya, sistem cadangan airnya cukup untuk menangani dua atau tiga kebakaran, mungkin hanya satu kebakaran besar,” katanya, Newsom.

Dengan kebakaran yang terjadi hanya beberapa mil dari garis pantai Samudra Pasifik, muncul pertanyaan, mengapa kapal atau petir listrik tidak digunakan untuk membantu memadamkan kebakaran tersebut.


Air Laut Tidak Selalu Bisa Menghilangkan API Kebakaran

Secara teori, air laut memang bisa digunakan untuk memadamkan api. Namun, kadar garam yang terkandung dalamnya dapat menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaat, sehingga penggunaannya sering dihindari kecuali dalam situasi yang sangat mendesak.

Garam bersifat korosif dan dapat merusak peralatan pemadam kebakaran, terutama pada pesawat pemadam dan pompa air. Selain itu air garam juga kurang efektif dibandingkan air biasa dalam menenggelamkan api. Karena itu garam kurang dalam efisiensi sebagai alat pemadam kebakaran.

Air garam juga memiliki kemampuan menghantarkan listrik yang jauh lebih tinggi dibandingkan air tawar, sehingga berpotensi membahayakan petugas pemadam kebakaran. Ini adalah tantangan utama yang dihadapi oleh tim pemadam kebakaran yang bekerja di tempat kebakaran.

Selain masalah teknis, faktor lingkungan juga menjadi pertimbangan utama. Jika air laut digunakan dalam jumlah yang besar, kandungan garamnya akan diserap ke dalam tanah dan bisa terbawa ke sumber air lainnya. Hal ini dapat berdampak negatif pada ekosistem lokal.

Tanah yang terpapar dengan jumlah besar kelembaban garam akan mengalami peningkatan kadar salinitas, yang menghambat kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi melalui osmosis. Akibatnya, tanah menjadi kurang subur, menghambat pertumbuhan tanaman baru, dan merusak keseimbangan ekosistem.

Tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan selektif agar tidak menimbulkan dampak negatif yang berkekalan bagi lingkungan.

Kebakaran Los Angeles, Mengapa Pemuntahanan Bisa Tersebar Cepat?

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *