banner 728x250

Membangun Kemandirian Finansial dengan Value Investing

banner 120x600
banner 468x60

Siapa yang tidak menginginkan kebebasan keuangan atau kebebasan finansial? Banyak orang bermimpi untuk bisa pensiun bahkan pensiun dini dengan damai dan nyaman tanpa khawatir masalah keuangan. Apakah itu mungkin? Tentu saja, sayangnya ini hanya untuk orang-orang yang mau berjuang untuk merealisasikan mimpinya.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjadi investor nilai (value investing). Value investing adalah strategi investasi di mana investor mencari saham atau aset yang harganya dijual di bawah nilai sebenarnya (intrinsik).

banner 325x300

Nilai intrinsik terdiri dari nilai sekarang dan nilai masa depan yang dihitung berdasarkan analisis mendalam tentang fundamental perusahaan, seperti laporan keuangan, potensi pertumbuhan, dan aset yang dimiliki. Dengan kata lain, investor berusaha menemukan saham yang “ditrèm kentang”.

Cara ini banyak dilakukan oleh investor ternama, seperti Warren Buffett dan Charlie Munger. Iteratif memerlukan waktu dan konsistensi dalam mengalokasikan dana, karena berinvestasi berdasarkan prinsip nilai dapat meningkatkan peluang kemandirian finansial.

Dan, apa itu kemandirian keuangan? Adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki kendali penuh atas keuangan pribadi, bebas dari tekanan utang yang tidak seimbang, dan mampu memenuhi kebutuhan tanpa bergantung kepada orang lain.

Ya, tentu saja, membangun kemandirian finansial memerlukan disiplin, perencanaan, dan komitmen yang lama. Jalan bagaimana membangun kemandirian finansial?

1. Evaluasi Kondisi Keuangan Masa Kini

Langkah pertama untuk membangun kemandirian finansial adalah memahami kondisi keuangan saat ini. Mulailah dengan:

Ini adalahtahap untuk mengidentifikasi sumber pendapatan.Mencatat semua pengeluaran, baik untuk kebutuhan langganan atau insidental.Mengevaluasi aset dan utang untuk menentukan posisi keuangan Anda saat ini dan memutuskan prioritas apa yang harus diprioritaskan. Pangkas kebutuhan sekarang
Buat Anggaran yang Realistis

Anggaran adalah acuan utama dalam mengelola keuangan. Buatlah anggaran bulanan yang mencakup:

Permintaan dasar (makanan, tempat tinggal, transportasi).Kewajiban seperti cicilan, donasi, dan asuransi. Pengaturan tabungan dan investasi. Dengan anggaran yang realistis untuk mengontrol pengeluaran dan menghindari gaya hidup boros.

Perlu diingat bahwa menabung dan investasi membutuhkan “dana dingin” atau tidak menggunakan uang hasil kredit atau pinjaman. Oleh karena itu, perlu untuk menentukan anggaran yang realistis.

3. Bangun Dana Darurat

Anda mungkin ingin memulai dengan menyimpan dana darurat untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak. Bagaimanapun juga, Dana darurat yang ideal seharusnya berisikan biaya porses selama beberapa bulan, pelajari terlebih dahulu tentang menabung dengan membuat rencana keuangan yang disiplin untuk ke depannya sebelum menggunakan menebus saham.

4. Belajar dan Mulai Berinvestasi

Investasi adalah langkah kunci untuk mengembangkan kekayaan. Pelajari berbagai jenis investasi seperti reksadana, obligasi, saham. Value investing di saham perlu memperhatikan beberapa indikator, seperti ekuitas (aset bersih), PBV (harganya terhadap nilai buku), ROE (Nilai Pengembalian Modal), dan lainnya.

Meski bukan satu-satunya kebiasaan yang harus dilakukan, penting untuk membaca laporan keuangan. Contohnya, tentang saham ASII pada tahun 2007-2013, ketahui aset bersih, laba bersih, dan ROE. Kemudian, seperti tren keuangan jangka panjang yang konsisten, suatu nama besar atau reputasi perusahaan, dan likuiditas sahamnya.

5. Tingkatkan Pendapatan

Selain mengatur pengeluaran, juga penting untuk meningkatkan pendapatan. Membangun keterampilan baru dengan nilai tinggi, melakukan pekerjaan tambahan atau freelance, serta berinvestasi pada instrumen yang sesuai dengan profil risiko.

6. Tentukan Tujuan Keuangan yang Jelas

Mengadakan tujuan yang jelas memberi motivasi untuk terus konsisten bahkan untuk berangsur menginvestasikan. Misalnya, membeli rumah dalam waktu 5 tahun, mencapai kebebasan finansial pada saat berusia 40 tahun. Pastikan bahwa tujuan ini spesifik, dapat diukur, realistis, serta memiliki ruang lingkup waktu (SMART).

7. Jaga Keseimbangan Hidup

Kemandirian finansial bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga tentang menjalani kehidupan yang seimbang. Pastikan untuk memperhatikan kesehatan, hubungan sosial, dan kebahagiaan pribadi.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, dapat dibangun kemandirian keuangan yang kuat. Ini adalah maraton, bukan sprint, sehingga diperlukan kesabaran dan ketekunan untuk menjadi investor saham kualitas.

Referensi:

Investasi Nilai oleh Teguh Hidayat, Penerbit Kompas Gramedia
https://www.investopedia.com/terms/v/valueinvesting.asp
https://www.forbes.com/sites/jimosman/2024/07/05/is-value-investing-dead-why-buffetts-strategy-may-no-longer-work/
https://www.cnbcindonesia.com/market/20240814070801-17-562822/kisah-benjamin-graham-bapak-value-investing-guru-warren-buffett

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *