– Hamas membebaskan tiga sandera yang telah ditahan selama 471 hari.
Mereka adalah Romi Gonen (24) yang ditangkap saat festival musik Nova, perawat hewan bernama Doron Steinbrecher (31), dan Emily Damari (28) dengan kewarganegaraan ganda Inggris-Israel.
Mereka tiba di Israel pada Minggu (19/1/2025) setelah dibebaskan oleh Hamas di Gaza.
Pembebasan mereka merupakan bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dalam video yang dirilis oleh Hamas, tampaklah tiga sandera menerima sebuah tas hadiah dari HAMAS saat melintas dengan bus mock.
Isi hadiah dari Hamas
Senin (20/1/2025), para sandera tersenyum gembira ketika menerima tas yang diinformasikan berisi hadiah itu.
Tas kertas berwarna cokelat tersebut menulis “Shafqatu Thufan Al Aqsha”, yang berarti “Al Aqsa Badai Paket”.
OPERASI tersebut dikenal, Thufan Al Aqsa adalah operasi yang diluncurkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Tas itu disebut berisi surat dokumen, foto para sandera sejak mereka ditahan, dan peta Gaza.
Tak jelas apa alasan di balik pemberian tas-tas hadiah yang tersebut itu.
Saya tidak tahu apa pangkuannya, tapi itu mungkin merupakan langkah propaganda Hamas.
Mereka membawa tas hadiah itu, menaiki transportasi massal putih dan menuju Lapangan Al Saraya di Kota Gaza, pusat pengiriman op recalls kepada Palang Merah.
Sebelum gencatan senjata,Israel mengatakan kehilangan 94 tahanan, tetapi yakin bahwa hanya 60 di antaranya masih hidup.
Setelah pembebasan tiga wanita itu pada Minggu, 30 sandera Israel lainnya akan diserahkan selama tahap pertama persetujuan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa sebagian besar dari 30 orang tersebut masih selamat.
Sebelumnya, Hamas dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mencakup perjanjian untuk menghentikan seluruh serangan sementara perdamaian, agar kehancuran yang terjadi di Gaza, Palestina dapat diakhiri.
Tiga tahap gencatan senjata dimulai dengan pembebasan 33 tahanan yang terdiri dari perempuan, anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan warga sipil penderita luka-luka.
