Mobil yang menggunakan bensin memang memiliki suara yang berbeda dengan mesin diesel.
Akan tetapi mesin bensin bisa juga mengeluarkan suara yang cukup kasar.
Para pemilik kendaraan perlu waspada terhadap gejala ini dan memeriksa kondisi kendaraannya.
Jika sudah ada perubahan suara namun tidak disikapi, maka kemungkinan akan terjadi kerusakan, bahkan bisa menular ke bagian lain komponen.
Menurut Rusdi Sopiandi, pemilik bengkel Fendryss di Kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, ada banyak kemungkinan penyebab perubahan nada.
”Gejalanya, bisa keluar suara kasar keras di bagian kanan mesin, berdecit, bisa dengung. Pasti ada komponen yang bermasalah, dan harus dicek beberapa bagian, karena mungkin sudah termakan usia,” jelas Rusdi.
Berikut adalah langkah pengecekan yang harus dilakukan menurut saran Rusdi:
1. Indikasi pertama adalah kurangnya oli mesin dan ini sering terjadi ketika mesin dinyalakan di pagi hari. Seringkali oli tidak dapat melumasi semua komponen yang ada di dalam mesin, sehingga Hydraulic Last Adjuster tidak dapat memperoleh asupan oli yang merupakan yang dibutuhkan.
2. Komponen pompa air, baring toreto, dan baring alternator. Jika ada masalah pada komponen ini, kemungkinan dapat menimbulkan suara-bunyi kasar yang sangat keras.
3. Tekanan tali timing belt kurang lancar. Ketika longgar, bagian ini berpotensi menyebabkan suara yang cukup mengganggu.
4. Fan belt yang kusut, bocor, atau longgar. Biasanya komponen ini terdiri dari dua hingga tiga “sabuk”, bergantung merek dan jenis mobil.
5. Karena pernah kekurangan oli, suara-suara dari gesekan benda logam pada mesin bisa menjadi penyebab timbulnya suara. Contohnya, katup penghubung engsel, piston, atau bahkan meja piston.
”Langkah paling mudah untuk merawat, rajinlah melakukan pengecekan berkala untuk mendeteksi usia komponen. Penggantian oli secara teratur juga meminimalkan dampak yang terjadi pada mesin, termasuk munculnya suara-suara tidak biasa,” ujar Rusdi.
