– Hujan deras menumbuk kota suci Mekkah dan Madinah di Arab Saudi. Curah hujan tinggi ini menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah sejak Senin (6/1).
Dilansir dari Khaleej Times, kecuali Mekah dan Madinah, Kota Jeddah juga terkena dampak banjir.
Hujan lebat menyebabkan genangan air di berbagai lokasi, jalan-jalan utama berubah menjadi aliran sungai, beberapa mobil dan bahkan sebuah bus wisata ditinggal di tengah jalan karena bencana air banjir yang datang tiba-tiba, lalu lintas dan kegiatan penduduk menjadi terhambat. Beberapa kendaraan juga dilaporkan terbawa arus air deras.
Dalam laporan Saudi Press Agency, wilayah-wilayah lain seperti Riyadh, Al-Baha, dan Tabuk akan segera dipersiapkan untuk menghadapi dampak dari cuaca ekstrem ini.
Sementara Pusat Meteorologi Nasional (NMC) telah memprediksi hujan sedang hingga lebat disertai badai petir dan badai debu bakal terjadi sepanjang pekan.
Wilayah Mekah dan Madinah diperkirakan akan mengalami curah hujan yang tinggi selama periode ini.
Pemerintah Arab Saudi telah membangkitkan tanggap darurat dan menurunkan pasukan penyelamat. Mereka bekerja guna menyelamatkan orang-orang yang terjebak dan menjaga keselamatan penduduk.
Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan dilaporkan menunda kegiatan belajar mengajar ini. Langkah ini dialami untuk menjaga keamanan siswa dan karyawan.
Banjir ini juga mempengaruhi industri pariwisata, terutama bagi jemaah yang sedang melaksanakan umrah. Beberapa upacara ibadah perlu ditunda atau disesuaikan berdasarkan kondisi cuaca.
Sementara itu, organisasi kemanusiaan yang berdomisili di tempat tersebut juga telah mendistribusikan bantuan kepada warga yang telah terkena dampak bencana. Bantuan tersebut mencakup makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya.
Di beberapa video rekaman warganet diperagakan beberapa laki-laki membentuk rantai manusia untuk menyelamatkan anak-anak yang terjebak banjir.
Dalam video lain, seorang pria bergegas membantu seorang pengemudi pengantar barang yang terjatuh dari sepeda motor karena banjir deras dan kesulitan mengatasinya.
Beberapa penduduk melaporkan harta benda yang hilang akibat banjir, termasuk kerusakan rumah dan milik pribadi. Pemerintah rencana memberikan ganti rugi bagi yang terdampak dan menargetkan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir. Inisiatif ini termasuk reklamasi jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.
Melihat situasi seperti itu, Lembaga Pertahanan Sipil menyerukan kepada masyarakat agar menjauh dari lembah-lembah, daerah dataran rendah, dan tempat-tempat yang rawan banjir akibat hujan.
