–
Dikutip
Middle East Eye
) di Den Haag.
Apa isi panduan itu?
Kaufman memberikan saran-saran berikut:
Setiap warga Israel, baik yang berstatus sipil maupun militer, yang ditahan berhak mendapatkan perlindungan konsuler.
Panduan ini menyarankan para prajurit untuk tidak mengunggah foto dan video dari dinas. Kaufman mengingatkan, “Prajurit yang mengunggah video secara online memberikan bukti potensial kepada organisasi musuh untuk memperkuat watak dugaannya terhadap mereka.” Ia menyarankan para prajurit untuk “menhindari mengunggah foto atau video dari dinas mereka, terutama konten yang menampilkan bangunan yang rusak, meskipun ada alasan militer.”
Panduan ini memperingatkan para tentara dan perwira militer untuk berkonsultasi dengan ahli hukum pidana internasional sebelum bepergian ke mana pun, dan memperingatkan bahwa “bahkan negara-negara sahabat seperti Inggris, Prancis, dan Spanyol” dapat melakukan penangkapan.
Panduan ini juga menyebutkan bahwa perusahaan asuransi tidak memberikan perlindungan “untuk penangkapan di luar negeri yang terkait dengan tuduhan pelanggaran hukum”.
‘Ini adalah momen bersejarah’
di Gaza.
Di Afrika Selatan, Sri Lanka, Belgia, Perancis, dan Brasil.
Pada Minggu, dikabarkan bahwa seorang tentara Israel yang didakwa melakukan pelanggaran perang telah melarikan diri dari Brasil selama penyelidikan atas tindakannya di Gaza.
Yayasan Hind Rajab (HRF), sebuah organisasi advokasi pro-Palestina, mengajukan pengaduan kriminal minggu lalu yang menuduh pasukan tentara yang tengah berada di Brasil sebagai wisatawan terlibat dalam operasi penghancuran sistematis yang dilakukan oleh pasukan militer Israel atas rumah-rumah penduduk sipil di Gaza.
Pada Sabtu, pengadilan Brasil memerintahkan polisi untuk menyelidiki tentara tersebut karena segala kegiatan yang melanggar hukum perang.
Dalam sebuah pernyataan, HRF menuduh Israel mengatur kepergian Bakhit untuk menghalangi keadilan, dan menambahkan, “ada juga indikasi bahwa bukti-bukti HRF telah dibunuh berantai”.
HRF menyediakan lebih dari 500 halaman bukti bagi pengadilan, termasuk film video, data geolokasi, dan foto-foto yang menunjukkan pelaku menanam bahan peledak dan terlibat dalam memusnahkan lingkungan seluruhnya.
“Pernyataan serta perbuatan individu ini secara aktif mendukung rusaknya rumah dan usaha masyarakat, dan janji serta kerjakerjanya secara jelas dan tegas setuju dengan tujuan genosida di Gaza,” ujar Maira Pinheiro, pengacara HRF.
Famil-famil Palestina yang merupakan korban rumah mereka diledakkan oleh militer Israel telah bergabung dalam kasus HRF sebagai penggugat.
Kasus ini merupakan kali pertama sebuah negara peserta Konvensi Roma independen menegakkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Konvensi Roma tanpa bergantung pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Ini adalah momen bersejarah,” kata ketua HRF, Dyab Abou Jahjah. “Ini menjadi contoh yang kuat bagi negara-negara untuk mengambil tindakan tegas atas pelaku kejahatan perang.
