Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memutuskan untuk menggugurkan kewenangan Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti tersebut.
Pengunduran diri Shin Tae-yong yang tiba-tiba menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengikutnya.
Terutama Skuad Garuda masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.
Kemenangan heroik atas skuat raksasa Arab Saudi di stadion kandang sendiri jelas merupakan puncak performa tim tersebut.
Hasil itu menempatkan Indonesia di posisi ketiga klasemen Grup C dengan enam poin dari enam pertandingan.
Australia hanyalah satu angka dari masih belum menempukan tiket otomatis untuk babak semifinal agar dapat menjadi tim biru.
Penampilan buruk Indonesia di ASEAN Cup 2024 tidak banyak mengurangi optimisme para penggemar.
Pada penampilan kali ini, Indonesia maju dalam turnamen tersebut dengan membawa tim yang relatif lebih lemah.
Tetapi, Indonesia akan memainkan empat pertandingan yang tersisa di putaran ketiga dengan pelatih baru.
Dia itu adalah Kluivert, karir mesem gemilangnya sebagai pemain sedang disembunyikan oleh catatan buruknya sebagai pelatih.
Masalah latar belakang dinilai memainkan peran utama dalam keputusan mengejutkan untuk memecat Shin Tae-yong.
Salah satu masalah yang timbul dari martabat antara budaya Asia dan budaya Eropa adalah kalau peran karakter Shin Tae-yong dirasa tidak cocok dengan para pemain keturunan.
Meskipun begitu, pelepasan Shin Tae-yong mengejutkan banyak pendukung karena kontribusinya besar dalam perebutan Indonesia.
Tetapi bukan hanya pecinta sepak bola negara ini yang terkejut dengan keputusan PSSI itu.
Bulan ini, media asal Australia The Roar juga menuliskan kejutan mereka mengenai pemberhentian total Shin Tae-yong.
The Roar bahkan membandingkan situasi ini dengan kasus atas Jose Mourinho di Tottenham Hotspur.
Pada 19 April 2021, Mourinho diberhentikan oleh Tottenham Hotspur setelah 17 bulan bekerja di klub tersebut.
Menariknya, “The Special One” dipecat hanya beberapa hari sebelum laga final Piala Liga Inggris melawan Manchester City.
Ini menandai kali pertama Mourinho meninggalkan sebuah klub tanpa memenangkan trofi sejak tahun 2002.
Pelatih asal Portugal itu pernah mengatakan: “Saya berharap para pendukung Tottenham tidak salah paham.”
Namun, satu-satunya klub dalam karir saya yang masih saya rasa kurang favorit adalah Tottenham.
“Mungkin karena lapangan tenisnya kosong saat pandemi COVID. Mungkin karena (Daniel) Levy tidak membiarkan saya memenangi final dan trofi,” katanya tambahnya.
Dengan kasus yang menimpa Shin Tae-yong sekarang ini, The Roar mengibaratkan Timnas Indonesia seperti Tottenham versi nasional.
“Kalau Tottenham Hotspur memiliki negara, Indonesia adalah jawabannya,” tulis The Roar dalam artikelnya.
Sulit untuk memahami apa yang terjadi pada Garuda. Tim ini tampil sangat luar biasa di fase kelompok ketiga (putaran ketiga).
“Namun, mereka akan memainkan empat pertandingan terakhirnya dengan pelatih baru,” ujarnya.
Duel melawan Australia di Sydney pada 20 Maret mendatang akan menandai debut Kluivert bersama timnas Indonesia.