Maudy Ayunda, selebriti Indonesia yang dikenal karena dedikasinya terhadap pendidikan dan prestasi yang diraihnya, berhasil menyelesaikan studi di Oxford University jurusan Philoshopy, Politics, and Economics (PPE). Kesuksesannya ini kemudian membawanya diterima di Harvard University dan Stanford University untuk melanjutkan pendidikan S2. Pada akhirnya, Maudy Ayunda memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Stanford University dan berhasil lulus dengan gelar ganda dalam jurusan bisnis (M.B.A) dan pendidikan (M.A).
Meskipun meraih prestasi gemilang di luar negeri, Maudy Ayunda mengungkapkan bahwa ia hampir tidak naik kelas karena keterbatasan dalam berbahasa Inggris. Maudy Ayunda, yang awalnya bersekolah di Al-Azhar, harus pindah ke Mentari Intercultural School Jakarta yang seluruh kegiatannya menggunakan bahasa Inggris. Hal ini membuatnya menghadapi dilema akan kemungkinan tidak naik kelas karena masalah bahasa Inggris yang belum lancar.
Dalam sebuah podcast bersama Raditya Dika, Maudy Ayunda mengungkapkan bahwa guru-gurunya meragukan kemampuannya untuk naik kelas karena masuk pertengahan tahun dan kemampuan bahasa Inggris yang buruk. Meskipun demikian, Maudy Ayunda justru semakin termotivasi untuk menguji kemampuannya dalam bahasa Inggris dan mengejar pembelajaran meskipun pada awalnya mengalami kesulitan.
Maudy Ayunda menegaskan bahwa pada saat itu, sebagai seorang anak berusia 10 tahun, dirinya merasa tertantang untuk memperbaiki kemampuan bahasa Inggrisnya dan mengejar proses belajar dengan lebih giat. Berkat kerja kerasnya, Maudy Ayunda akhirnya berhasil mengatasi kendala tersebut dan tidak jadi tinggal kelas.
Dalam perjalanan pendidikannya, meskipun awalnya menghadapi kesulitan, Maudy Ayunda berhasil menunjukkan kemajuan dalam kemampuan bahasa Inggrisnya. Ia menganggap bahwa pengalaman hampir tidak naik kelas tersebut menjadi titik balik penting dalam kesadarannya akan pentingnya kerja keras dan proses pembelajaran.