Masyarakat Kecamatan Tualang menunjukkan dukungan mereka terhadap penolakan tuntutan pelaksanaan Pemilihan Suara Ulang (PSU) dengan cara menandatangani kain putih sepanjang sekitar 40 meter. Aksi ini berlangsung di depan Taman Bermain Motuyoko Kota Perawang Kecamatan Tualang pada Sabtu (12/4).
Beberapa masyarakat menyampaikan orasi yang mengajak masyarakat untuk berhenti dan menandatangani kain putih yang dibentangkan di trotoar jalan Raya Perawang. Cak Syofyan, salah seorang orator, mengungkapkan bahwa aksi gugatan pasca PSU perlu dipertanyakan lebih serius karena penggugatnya merupakan orang luar Siak.
Menurut Cak Syofyan, ada niat tidak baik dari pihak luar yang berusaha mengganggu ketentraman masyarakat Kabupaten Siak. Oleh karena itu, masyarakat Siak perlu bersatu melawan upaya tersebut. Petisi ini rencananya akan disampaikan ke Gedung MK Jakarta sebagai bukti bahwa masyarakat mendukung pergantian pemimpin di Siak.
Orator lainnya, Dedek, menambahkan bahwa aksi ini dilakukan untuk mengakhiri perpolitikan kepemimpinan di Kabupaten Siak. Hasil Pilkada dan PSU menunjukkan bahwa Buk Afni dan Pak Syamsurizal meraih suara terbanyak. Selesainya drama politik ini diharapkan akan menguntungkan masyarakat dengan adanya pemimpin baru yang akan memajukan daerah.
Saat berita ini ditulis, penggalangan tandatangan masih berlangsung dengan orasi dari beberapa orator secara bergantian. Kepolisian, di bawah komando Kapolsek Tualang, Kompol Hendrix.SH.MH, turut mengawal jalannya aksi dengan mengerahkan belasan personilnya.
Kapolsek menyatakan apresiasinya terhadap masyarakat dan panitia aksi atas keberlangsungan aksi yang damai. Hingga saat ini, aksi berlangsung sesuai rencana tanpa hambatan yang berarti.