Maskapai penerbangan budget rendah terus berusaha menemukan cara untuk menekan biaya mereka. Salah satunya adalah dengan menghilangkan makanan di pesawat atau mengenakan biaya tambahan untuk tas kabin.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo. Menurutnya, langkah ini diambil untuk menjaga agar harga tiket tetap terjangkau bagi para penumpang.
“Kami terus mencari cara untuk menekan biaya operasional. Salah satunya adalah dengan menghilangkan makanan di pesawat,” kata Juliandra Nurtjahjo.
Keputusan ini tentu menuai pro dan kontra di kalangan penumpang. Ada yang merasa kecewa karena kehilangan fasilitas makanan di pesawat, namun ada juga yang memahami langkah tersebut demi menjaga harga tiket tetap terjangkau.
Tak hanya itu, Citilink juga mengenakan biaya tambahan untuk penumpang yang ingin membawa tas kabin. Langkah ini diambil untuk mengurangi beban bagasi di pesawat dan juga sebagai upaya untuk menekan biaya operasional.
“Kami memberlakukan biaya tambahan untuk penumpang yang ingin membawa tas kabin. Ini agar kami dapat mengurangi beban bagasi di pesawat dan tentu saja untuk menjaga agar harga tiket tetap kompetitif,” jelas Juliandra Nurtjahjo.
Meskipun menuai kontroversi, langkah-langkah ini diyakini dapat membantu Citilink dalam menjaga kelangsungan bisnisnya di tengah persaingan yang semakin ketat di industri penerbangan. Selain itu, diharapkan juga dapat memberikan manfaat bagi para penumpang dengan harga tiket yang tetap terjangkau.