Seseorang bertanya, apa yang harus dipunyai orang yang mau mengundurkan diri dari pekerjaan? Ya, sudah pasti orang yang mau mengundurkan diri dari pekerjaan harus mempunyai uang. Karena ketika orang sudah mengundurkan diri dari pekerjaan, ia tidak lagi bekerja dan tidak lagi mendapatkan gaji bulanan. Oleh karena itu, uang yang diperoleh dari pekerjaan di masa lampau harus ada, untuk membiayai kehidupan sehari-hari di masa pensiun. Semakin banyak uang yang dimiliki ketika pensiun, semakin baik. Dengan demikian, ia tidak tergantung pada anak atau orang tua. Ia tidak akan kesulitan ekonomi di masa pensiun. Semakin uang yang dimiliki seorang pensiunan, semakin tenang di dalam melaksanakan ibadah.
Pensiun tidak harus menjadi usia emas. Berhenti kerja pada usia lewat 60 tahun malah boleh-boleh saja kalau kamu bisa menjamin untuk hidup sederhana, tidak berselisih dengan orang lain. Boleh saja kamu bisa memenuhi impian kamu setelah pensiun, sehingga kamu masih bisa membeli hal yang kamu inginkan dan membayar tagihan makanan. Lagipula, jika kamu tua tidak memiliki uang, orang lain akan merepotkanmu dan menjadi bahan olok-olokan, bukan sayang-sayang. Ini karena lazimnya ya, jadi cara supaya kamu selamat di hari tuamu adalah dengan menyiapkan uang di usia pensiun. Fakta ini tidak bisa dihindari, sehingga berkumpulkan uang di usia pensiun supaya kamu masih punya waktu. Uang pensiun sangatlah penting jika kita ingin menitipkan peninggalan kita di kehidupan.
Yah, apa yang paling penting dan efektif saat pensiun? Tentu tidak hanya uang, karena pensiun bukan hanya tentang uang. Siapa pun yang mencari pensiun juga harus siap secara emosional. Mentalinya harus siap untuk pensiun, bisa mencari alternatif kegiatan untuk kegiatan sehari-hari. Supaya tidak mengalami sindrom kekuasaan pasca pensiun. Sebenarnya, pensiun sangat dipengaruhi oleh faktor emosional atau mentalitas, bukan hanya uang.
Daniel Goleman, seorang psikolog terkemuka di dunia mengemukakan. Selain terkait uang, setiap orang harus memiliki kecerdasan emosional (kecerdasan emosi). Untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi sendiri, maupun orang lain. Bahkan kecerdasan sosial pun sangat penting, bagaimana untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial yang lebih nyata. Karena biasanya, seseorang dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih mampu menghadapi tantangan, membangun hubungan yang baik, dan mencapai tujuan. Lebih mudah untuk tidak stres, tidak tertekan.
Saya ingat berita tentang Bintang Satu TNI, yang kecelakaan di air pada perairan Marunda karena mobilnya jatuh ke laut (10/1/2025). Apakah dia tidak memiliki uang pensiun tentu ada. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkin ada faktor emosional atau sosial yang memengaruhi dia. Dari realita itu, maka penting bagi para pensiunan untuk menyiapkan aspek emosional dan sosial. Agar lebih stabil berpikir dan bertindak.
Jadi, jelas, pensiunan tidak cukup hanya punya uang. Tapi harus didukung dengan kecerdasan emosional dan sosial yang memadai. Kecerdasan emosional, harus diakui, menjadi variabel penting bagi seorang pensiunan. Karena dengan emosi yang cerdas di hari tua, maka seorang pensiunan setidaknya punya 5 elemen penting untuk menjalani kehidupan di hari tua, seperti:
1. Adanya kemampuan menguasai emosi, untuk mengontrol dan mengatur emosi agar tidak membuat keputusan yang impulsif atau merugikan.
3. Adanya pengetahuan, untuk mengenali emosi diri sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan pribadi, sehingga dapat bertindak bijaksana.
3. Mampu mengelola tekanan emosi, agar tetap tenang dalam menjalani hari tua.
4. Mengerti, untuk memahami dan merasakan emosi orang lain yang menjadi pokok utama hubungan sosial yang ade.
5. Mampu menjalin hubungan sosial, berkomunikasi, berkolaborasi, dan membangun hubungan yang harmonis.
Jadi, untuk menikmati masa pensiun yang tenang dan nyaman tidak hanya cukup memiliki uang, melainkan harus siap secara emosional dan sosial. Mulai siap, ingin apa dan bagaimana di masa pensiun? Tidak hanya berslogan cerdas secara intelektual, tanpa kecerdasan emosional yang baik, maka akan sulit menikmati kehidupan di masa depan yang nyaman dan tenang. Jangan sampai stres di masa pensiun. Siapkan kecerdasan emosional dan sosial untuk masa pensiun dari sekarang.
