Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid dan Menteri ATR BPN Nusron Wahid telah membantah dakwaan sebelumnya.
Mantan penaung Mahkamah Konstitusi (Mahko) itu mengaku terkejut disebutkan sebagai pemilik mobil tersebut. Bahkan ia merasa terkejut ketika disebutkan alfabet bahasa Belanda dipasang pada tangki bensin (pelat) mobil itu.
“Ada bahasan tentang aksi keamanan mobil dinas RI 36, saya mencoba bertanya melalui akun AI, siapa pemegang mobil dinas tersebut. Saya terkejut karena jawaban akun AI menyebutkan bahwa mobil tersebut digunakan oleh Mahfud MD dan terdaftar sebagai mobil dinas Menkominfo/Kominfo,” tulis Mahfud di akun di X.
“Saya terkejut karena saya sama sekali tidak ada hubungan dengan mobil tersebut,” kata Mahfud tambah.
Pada tahun 2023, Mahfud mengaku pernah menjalankan tugas sebagai Plt. Menkominfo. “Tapi aku tetap menggunakan kendaraan dinas Kepala Polhukam Republik Indonesia nomor 14. Ketika menjabat sebagai Ketua MK (2008-2013) saya menggunakan kendaraan dinas RI 9.”
Saat menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) pada tahun 2000-2001, kalau tidak salah, Mahfud, ia mengenakan plat RI 10. “Jadi saya tidak pernah mengenakan RI 36, apalagi sekarang. Menarik juga sih, jika untuk mendapat informasi plat mobil berplat RI 36 di atas itu, masyarakat harus bingung dan bertanya lagi.”
Beberapa sumber memperkirakan adanya informasi yang melibatkan Raffi Ahmad sebagai pemilik unit harga Rp 36jt.
Dalam video itu, seorang petugas pengawal truk dengan plat nomor RI 36 membuka jalanan di tengah arus lalu lintas yang sibuk di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.
Sebuah taksi berhenti, lalu truk sebelumnya berhenti di depannya. Ketika taksi itu menyiapkan perpindahangiliran, obyekdi jalur yang akan digunakan oleh taksi tertahan karena mobil taksi lainnya sedang berada di jalur yang ditujuan tersebut.
Akibatnya, taksi tersebut menghalangi tim penyelidik, yaitu petugas patwal, yang sedang berusaha membuka jalan. Karena terhalang, petugas tersebut menunjukkan ke arah sopir taksi tersebut.
Polisi Lalu Lintas menuturkan bahwa petugas patroli dan pengawalan untuk mobil dengan nomor registrasi RI 36 yang menandainya saat menunjuk-nunjuk sopir taksi sudah dilakukan tindakan.
Menteri ATR BPN Nusron Wahid yang disebut-sebut menggunakan kendaraan tersebut telah membantah.
Ia memohon maaf atas prasangka buruk atau kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh komentar netizen tanpa tabayyun yang beredar di media sosial untuk menyebabkan kesalahpahaman.
“Ia mendapatkan plat nomor “nomor registrasi” dari Sekretariat Negara RI, nomor itu pun jarang digunakannya. Dia lebih sering mengendarai kendaraan dengan plat nomor B 8588 ZZH,” ujarnya.