Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Benang Merah Keadilan, Idris, menghadiri sarasehan Aktivis lintas generasi untuk memperingati 27 tahun reformasi 1998 dengan tema “Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi” di Jakarta pada Rabu (21/5). Kehadiran LSM Benang Merah di acara tersebut diharapkan dapat mewariskan semangat aktivis kepada pemuda di Riau untuk menjadi lebih kritis dalam mengawal demokrasi dan pemerintahan Provinsi Riau.

Aktivis 1998 Haris Rusly Moti, selaku koordinator fasilitator kegiatan, menjelaskan bahwa tema acara dipilih karena kemajuan demokrasi ekonomi masih tertinggal dibandingkan dengan demokrasi politik pasca reformasi. Haris mengungkapkan bahwa demokrasi politik telah mencapai kemajuan meskipun dengan kekurangan dan kelebihan, namun demokratisasi ekonomi masih jauh dari harapan.

Hariman Siregar, aktivis senior dan motor Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari 1974 (Malari), menilai bahwa Indonesia telah mencapai demokrasi yang matang dengan enam kali transisi kepemimpinan tanpa kekerasan. Namun, dalam keseharian terdapat kelemahan demokrasi seperti kelemahan civil society dan rekrutmen partai yang cenderung memilih artis.

Menurut Hariman, demokrasi ekonomi akan tercipta secara alami jika prinsip-prinsip demokrasi dalam bernegara dijalankan dengan sungguh-sungguh. Pada acara tersebut, hadir pula sejumlah tokoh seperti Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pembaruan Jumhur Hidayat, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena, pengamat politik Rocky Gerung, dan aktivis lintas generasi lainnya.