BOLASPORT.COM – Pelatih Hwaseong IBK Altos, Kim Ho-chul, sangat kecewa dengan kinerja timnya yang kurang bisa bersaing dengan Megawati Hangestri Pertiwi dan timnya.
Tidak bisa dibantah bahwa Megawati Hangestri Pertiwi menampilkan rentetan performa cemerlang bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Untuk Liga Voli Korea 2024-2025 sampai saat ini, kontribusi pemain berkebangsaan Jember, Jawa Timur telah membawa 11 kemenangan berturut-turut.
Megawati benar-benar menjadi ancaman besar bagi lini pertahanan lawannya, di mana dia menjadi pemain dengan tingkat keberhasilan serangan tertinggi.
Dengan persentase sebesar 47,42 persen, pemain berusia 25 tahun itu bahkan mengungguli pemain senior Kim Yeon-koung.
Megawati telah mengeluarkan 500 poin untuk tim yang dikembangkan oleh Ko Hee-jin tersebut dan menempatkannya di peringkat ketiga peringkat skor sementara.
Kekuatan Megawati bermain bersama Red Sparks membuat tim lawan terkesan iri.
Salah satu contoh menyerupai ini adalah Kim Ho-chul, yang sebagai juru taktik dari Hwaseong IBK Altos, mulai marah dengan pemain sendiri.
Kim merasa kecewa dengan performanya sendiri, terutama setelah mengalami dua kekalahan ketika bertemu dengan Red Sparks.
Pertahanan mereka tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan dalam pertandingan terakhir yang berakhir dengan kekalihan 44 poin pada Megawati.
Dengan menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan secara bergilir, Kim mulai menyadari bahwa timnya mendapati kesulitan untuk meraih zona playoff dengan Red Sparks.
Meski mereka memiliki Viktoriia Danchak yang menempati peringkat utama dalam klasemen skor, hal itu belum cukup menghasilkan peningkatan performa tim IBK Altos.
Usai pertandingan melawan Red Sparks beberapa waktu lalu, Kim tidak bisa berkata apa-apa dan menyembunyikan kekecewaan atas performa buruk pemainnya sendiri.
“Saya memainkan sangat buruk sehingga saya tidak bisa berbicara apa-apa,” kata Kim, menurut Naver.com.
“Mengembara Di tempat yang tidak perlamenurut rencana,” kata percakapannya.
Pada kesempatan yang sama, Kim juga menyoroti motivasi para pemainnya yang turun, meski contohnya mampu mengharuskan Red Sparks berjuang hingga lima set.
Semangat untuk menunjukkan performa bermanfaat tidak tampak dalam laga terkini melawan Suwon Hyundai E&C Hillstate.
Peringati Scudetto Bolsius menghadapi juara sementara-existing pada Jumat (17/1/2025) sebelumnya, IBK Altos kembali tbia dengan skor 3-0.
“Jika Anda bermain sini, Anda akan memiliki penggemar yang datang untuk melihat Anda,” ujar Kim.
Jadi setidaknya Anda harus menunjukkan motivasi untuk melakukan sesuatu.
Meskipun kondisi Anda sendiri, Anda harus menunjukkan bahwa Anda sedang berusaha melakukan sesuatu di lapangan kepada penggemar yang datang.
Apakah siapa yang menang atau kalah dalam permainan ditentukan oleh keterampilan atau kepandaian Anda.
“Tapi bekerjalah sebaik mungkin meskipun xapilianmu tidak diperhatikan,” ucapnya.
Tak terlaksana, Kim menunjukkan sikap tegas dan kuat kepada Lee So-young setelah mereka menunjukkan performa lemah di lapangan.
Dia juga merasa tidak bisa berkompetisi lagi dengan Red Sparks untuk mendapatkan tempat di babak playoff bila tren minor ini terus berlanjut.
“…Saya tidak pernah memarahi para pemain, akan tetapi hari ini, saya sedikit meninggikan suara saya setelah pertandingan,” ujar KIM
Kami harus bermain seperti hari ini, tentu saja masalah utama adalah saya sebagai pelatih tidak berhasil mengendalikan para pemain.
Saya harus bertanggung jawab lebih dahulu.
Akan tetapi, pemain harus menyadari bahwa bermain seperti ini bukanlah sikap dasar sebagai seorang pemain dan bertanggung jawab.
Aku harap para pemain mengambil pelajaran dari perilaku mereka sendiri agar tidak bermain seperti ini.
“Pertandingan mungkin akan berlanjut di meja permainan ini kalau tidak menyerah,” Victor dituturkan olehnya.
