BOLASPORT.COM – Pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin, tidak ingin terlalu terobsesi mengejar rekor kemenangan beruntun terpanjang.
Bagian pertama Liga Voli Korea 2024-2025 telah menempatkan tim Red Sparks dalam catatan yang impresif, setelah awal musim dimulai dengan perjuangan.
Tim yang didukung oleh warga Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi tersebut sekarang sedang ditakuti oleh para pelawannya karena kemampuan mereka yang sangat menawan.
Apa kabar? Red Sparks mengakhiri paruh pertama Liga Voli Korea 2024-2025 dengan merekam série kemenangan delapan kali berturut-turut.
Dengan peringatan tersebut, pasukan yang disebut Red Force itu mengikuti rekor kemenangan beruntun terpanjang dalam satu musim yang pernah dicapai pada 2008-2009.
Penampilan yang tangguh dari Tim Garuda atau Reds dalam perkembangan terakhir tahun lalu tidak dapat dilepaskan dari peran dua pemain asing, yaitu Megawati dan Vanja Bukilic.
Kolaborasi keduanya saat ini menjadi yang paling menarik di pentas Liga Voli Korea pada musim ini dengan berada di lima besar pencetak skor sementara.
Megawati masih menjadi balikan utama yang penting bagi tim Korea tersebut.
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu telah mengontrol total 404 poin untuk berada di peringkat ketiga klasemen skor sementara musim ini.
Lini serangan Red Sparks semakin berbahaya setelah Bukilic menempel ketat pada Megawati dan mencapai peringkat keempat.
Pevoli dari Serbia itu telah memberikan kontribusi warna baru dalam rencana strategis Ko Hee-jin dengan mengandung 397 angka.
Bukan lelucon, salah satu media Korea Selatan, News1.kr menyebut baik Megawati dan Bukilic menjadi pemain yang patut dibanggakan Red Sparks.
Mereka berperan sangat optimal setelah mendapatkan dukungan yang sempurna dari pemain lokal yang memiliki pengalaman yang sangat luas.
Nama-nama seperti Yeum Hye-seon sebagai kapten dan pemain robek, serta pasangannya Jung Ho-young dan Park Eun-jin kian memudahkan tugas mereka.
Selain itu, masih ada Pyo Seung-ju yang bisa membantu Megawati dan Bukilic untuk menggedor pertahanan lawan dari pos spiker luar.
Perjalanan Red Sparks di dua paruh kedua musim ini akan dimulai dengan menghadapi GS Caltex Seoul KIXX.
Berbeda nasib dengan Red Sparks, tim legendaris yang pernah menguasai Liga Voli Korea selama sembilan musim berturut-turut dalam masa sulit sekarang.
Bagaimana tidak? Tim yang ditangani oleh Lee Young-taek tersebut berada di peringkat tujuh klasemen dengan kekalahan 14 kali berturut-turut.
Melihat fakta bahwa oposisi di laga pertama paruh kedua sedang berada dalam kondisi sulit, Ko tetap menunjukkan sikap rendah hati.
Pria berusia 44 tahun itu menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki obsesi terhadap faktor untuk mengalahkan lawan secara berturut-turut.
めたidia perlu terus berusaha keras supaya bisa menampiljian lebih baik dari sebelumnya di separuh kedua kompetisi.
“Kami tidak akan terobsesi dengan rekor kemenangan beruntun,” kata Ko, küru di BolaSport.com dari Naver.com.
Kami menyelesaikan separuh pertama musim dengan suasana hati yang baik dan memulihkan energi dengan beristirahat.
“Kami akan bangkit lagi dan tampil lebih baik pada paruh kedua,” katannya menambahkan.
Pertandingan di antara Red Sparks dan GS Caltex akan berlangsung pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2025 mendatang.