Wakil Kepala BP Batam sekaligus Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra menyoroti persoalan banjir yang terjadi di Batam akibat cuaca ekstrem beberapa hari terakhir. Dalam upaya mencegah dampak lebih lanjut bagi masyarakat, pihaknya meminta kerjasama dari seluruh pengusaha yang saat ini sedang melakukan kegiatan cut and fill untuk tetap memperhatikan kondisi lingkungan selama pengerjaan berlangsung.

“Saya harap, para pengembang membangun sesuai dengan perizinan yang mereka kantongi. Jangan ada pekerjaan yang tidak sesuai izin sehingga merugikan masyarakat,” ujarnya, Jumat (21/3/2025). Ia menegaskan, jika hal tersebut diabaikan, pihaknya tidak akan segan meninjau ulang perizinan yang diberikan kepada para pengusaha.

Li Claudia mengatakan, dirinya juga telah menginstruksikan Deputi di BP Batam dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Batam untuk bergerak cepat menangani banjir. “Kita ingin segera menemukan solusi agar kejadian ini tidak terulang  dan merugikan masyarakat,” kata dia.

Menurut Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam Mouris Limanto, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Batam disebabkan kondisi topografi dan pertemuan drainase yang menyempit hingga terputus karena adanya bangunan liar. Tidak hanya itu,  hasil pantauannya di lapangan juga menemukan sampah yang mengakibatkan drainase tidak berfungsi optimal sehingga mengakibatkan banjir.

“Saya mengimbau masyarakat maupun pihak swasta untuk berperan aktif bergotong royong demi menjaga drainase agar tidak mengalami sedimentasi yang signifikan,” ujarnya.

Dengan adanya perhatian dan langkah-langkah yang diambil oleh pihak terkait, diharapkan penanganan banjir di Batam dapat dilakukan dengan lebih efektif. Upaya untuk menjaga lingkungan dan memperhatikan izin dalam pembangunan menjadi kunci dalam mencegah terjadinya banjir yang merugikan masyarakat. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama demi kebaikan bersama dan kesejahteraan masyarakat Batam.