banner 728x250

Kunjungan Jokowi ke Semarang soal KPK Tak Menahan Mbak Ita?

banner 120x600
banner 468x60

Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (18/1).

Dia menyatakan hanya ingin melihat dimulainya penanaman padi biosalin yang baru diresmikan oleh Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita pada Jumat (17/1) kemarin.

banner 325x300

“Hari ini saya menghadiri agenda di Semarang memeriahkan mulai penanaman tanaman padi biosalin,” ujar Jokowi.

Presiden Jokowi terkesan dan tertarik dengan inovasi kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Bahkan, Jokowi tidak hanya menyoroti perlindungan tanaman padi dari hama rob, abrasi, dan salinisasi di kawasan pantai saja, melainkan juga ingin mendukungnya.

Karena inovasi itu membawa solusi nyata untuk mengatasi tantangan perubahan iklim di kawasan pesisir Ibu Kota Jateng.

Selain mendukung produksi pangan lewat penanaman padi biosalin, inisiatif tersebut juga mengembangkan pengeksploitasi lahan pesisir laut untuk peternakan rumput laut serta pengolahan biomassa sebagai sumber energi sebagai energi terbarukan.

“Saya hanya ingin lihat saja. Kalau bisa, sedikit-sedikit membantu,” kata Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.

Selama kunjungannya, Jokowi tampak sendirian. Dia tidak dipantau oleh kepala pemerintahan. Baik ketua wali kota Semarang Ita Oepoi maupun pejabat gubernur Jawa Tengah Sudjana tidak tampak.

Jokowi pun hanya diam terkait itinerary kunjungannya ke Kota Semarang. Dia hanya akan melihat padi unggulan Biosalin dan juga bertemu dengan Mbak Ita.

“Maaf, jadwal ibu (Wali Kota Semarang, red) kosong. Beberapa tugasnya tidak termasuk,” ujar Kasub Koordinator Komunikasi Pimpinan, dan Pemberitaan Setda Kota Semarang Siswo Purnomo.

Tapi, kedatangan Jokowi ke Kota Semarang menyebabkan pertanyaan. Karenanya, kunjungannya ke Kota Lumpia itu terjadi tepat sehari setelah panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Mbak Ita.

Mbak Ita tidak menempati jadwal pemeriksaan yang telah dipanggil KPK pada Jumat (17/1).

Sorenya ketua Kadis Pemilihan Kota Semarang tersebut justru meresmikan beberapa proyek tanggung jawab sosial perusahaan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu.

Pagi berikutnya, lembaga anti korupsi menangkap dua tersangka yang dicurigai terlibat dalam skandal korupsi di Kota Semarang, yaitu Direktur PT Chimarder777 dan PT Rama Sukses Mandiri serta Ketua Gapensi Semarang Martono, dan di luar itu Direktur Utama PT. Deka Sari Perkasa P. Rachmat Utama Djangkar.

Sementara Mbak Ita beserta suaminya Alwin Basri, yang merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng periode 2019-2024, masih berada di luar kerumunan. Padahal, permohonan pengujian kembali status saksi ter Rosa pada pengadilan yang diajukan oleh Ita telah ditolak oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dari informasi yang dikumpulkan, Mbak Ita terjerat tersangka tindak pidana korupsi pengadaan barang atau jasa di Pemerintah Kota Semarang 2023-2024, dugaan pengpadian terhadap pegawai negeri insentif pengusaha pajaksda, serta retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan sejumlah uang sebagai hadiah 2023-2024.

Bpk Ita beserta suaminya Alwin Basri, dan Bpk Martono, dan Rachmat telah ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam tiga perkara penyelewengan tersebut.

Pada proses penyelidikan, KPK setidaknya sudah melakukan penelusuran di 10 rumah serta 46 gedung kantor dinas dan organisasi pemerintahan daerah untuk menemukan barang bukti.

KPK menangkap beberapa barang bukti yang diduga terkait dengan sebuah kasus yang saat ini ditangani. Mulai dari dokumen APBD 2023-2024, dokumen pengadaan barang masing-masing dinas, hingga uang pecahan Rupiah dan Euro.


Simak! Video Pilihan Redaksi:

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *