Harimau habitat Sumatera masuk ke kerja perkebunan di Desa Sorek, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kehadiran harimau tersebut, beruntung, tidak terjadi konflik dengan manusia.
Kepala Bidang Teknis (Kabidtek) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin, menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (13/1/2025), pada salah satu laman lapangan Area Izin Usaha Perkebunan Hutan (SIUPH)
Lokalitas ini merupakan habitat yang dilalui oleh harimau Sumatra.
“Kronologi peristiwa itu, suatu saat salah satu pekerja di lapangan komsel yang akan keluar dari camp, tampaknya ia lupa menutup pintu pagar,” kata Ujang kembali dalam keterangan tertulis, Rabu malam (15/01).
Taman olahraga itu, lanjutnya, sudah dibatasi dengan pagar terpal berwarna hitam.
Ketika pintu terbuka, tiba-tiba seekor harimau masuk melalui pintu pagar tersebut, kemudian mengejar anjing dan ternak ayam yang ada di dalam gubuk (atau camp).
“Pekerja di lapangan melihat kedatangan harimau. Kemudian, harimau keluar dari lapangan,” ujar Ujang.
Setelah hewan buas yang dilindungi itu pergi, pekerja kemudian menutup pulang dan melaporkan ke pihak perusahaan.
Tim mitigasi dari pihak perusahaan segera meluncur ke lokasi untuk memadamkan kejadian tersebut. Mereka berusaha meredakan kepanikan masyarakat dengan memberikan klarifikasi dan pengertian, serta memeriksa lokasi sekitar tempat berkemah.
Sebagian dari tim melakukan pemasangan kamera/sniper trap serta memantau harimau dari atas menara observasi.
Selama dua hari perawatan, harimau Sumatera tersebut tidak lagi terlihat di sekitar lokasi yang berlindung.
“Tim mengambil ternak yang sudah ada di lahan kosong. Mereka meminta warga yang bekerja di lapangan tidak memelihara kerbau,” kata Ujang.
Keuali itu, katanya, beberapa warga, terutama anak-anak dan perempuan, dibawa ke kamp konsentrasi sementara.
Pihak perusahaan melakukan kembali pemantauan dari menara api dan kegiatan patroli di sekitar basis (camp).
Kemudian, tidak ada lagi harimau yang terlihat, sehingga para pekerja kembali ke lapangan tersebut.
Orang-orang kembali melaksanakan rutinitas kerja mereka seperti biasa.
“Kami juga sudah menekankan kepada pemegang izin (perusahaan) untuk mengimplementasikan SOP dalam beraktivitas. Selain itu, pemeriksaan dan pengawasan harus dilakukan secara ketat dan terkontrol,” tandas Ujang.
Sebelumnya telah dilaporkan, daur ulang video harimau Sumatera yang terlihat di kampung penduduk di Desa Sorek yang merupakan bagian Kabupaten Pelalawan di Riau, Kamis (16/1/2025).
Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik ini, tampak seekor harimau besar muncul di lokasi barak pekerja perkebunan perusahaan.
Di lokasi letusan harimau, tampak tiga orang laki-laki.
Beberapa ekor anjing juga terlihat mengigiti atau menggoyangkan ke arah hewan buas tersebut.
Tetapi beberapa pria yang berada di sana malah tidak takut atau menjauh, melainkan nekat merekam video menggunakan smartphone-nya.
Mereka merekam video dari jarak yang sangat rapat.
Harimau itu menatap orang itu, kemudian berjalan perlahan ke belakang tenda.
Seri munculnya harimau ini, BBKSDA Riau mengirim tim tugas ke lapangan.
“Tim kami sedang berkoordinasi dengan penanggung jawab lokasi (perusahaan) agar selalu siap dan waspada beraktivitas di lokasi tersebut,” kata Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp, Kamis.
Genman menyebutkan, lokasi kemunculan harimau Sumatera itu menjadi bagian dari habitat atau rumah dan wilayah jelajah harimau itu.
“That’s juga jika tidak hati-hati, binatang tersebut akan merusak kaget,” tambahnya.
Dia meminta, penduduk yang bekerja di daerah tersebut untuk segera meninggalkan lokasi tersebut.
Jika tidak, dikhawatirkan manusia akan diserang oleh harimau.
Selain itu, warga juga diminta untuk menjauhkan hewan peliharaannya seperti anjing karena dapat mengundang kedatangan harimau.
“Hewan ini keluar karena kurangnya makanan di habitatnya sehingga mereka harus mencari di luar,” kata Genman.
