Isu Pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Menurut Rocky Gerung
Pengamat politik dan filsuf, Rocky Gerung, menyatakan bahwa wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah hal yang wajar dalam sistem demokrasi. Menurutnya, konstitusi memberikan ruang untuk hal tersebut jika ada alasan yang memadai. Pernyataan ini disampaikan oleh Rocky melalui kanal YouTube pribadinya pada Selasa, 29 April 2025.
Rocky menegaskan bahwa mempertahankan Gibran dalam posisi strategis saat ini berisiko lebih besar, terutama mengingat ketidaksiapan sang wakil presiden dalam menghadapi tantangan global yang kompleks. Menurutnya, hal ini terlihat dari persiapan yang dilakukan terhadap Gibran, sebagai calon pengganti jika terjadi sesuatu pada Presiden Prabowo.
Menurut Rocky, partai politik cenderung bersikap pragmatis dengan mempertahankan posisi Gibran demi stabilitas kekuasaan jangka pendek, bukan demi kepentingan bangsa. Ia juga menilai bahwa Gibran belum memiliki kapasitas yang matang untuk mengemban tugas kenegaraan pada level tertinggi, terutama di tengah situasi geopolitik dunia yang penuh krisis.
Rocky menyoroti masuknya Gibran ke arena politik nasional tanpa proses pendewasaan politik yang memadai. Ia menyalahkan Presiden Joko Widodo atas keputusannya memasukkan Gibran terlalu dini ke panggung kekuasaan. Menurutnya, kritik yang dilayangkan publik, termasuk dari mahasiswa dan para purnawirawan TNI, adalah bentuk evaluasi terhadap kualitas kepemimpinan, bukan serangan politik.
Rocky juga menekankan bahwa kritik terhadap Gibran bukanlah serangan politik, melainkan evaluasi terhadap kualitas kepemimpinan. Menurutnya, kapasitas Gibran masih belum cukup untuk memikul beban atau memikirkan hal-hal yang rumit di dalam sistem dunia yang sedang mengalami turbulensi multidimensi saat ini. Menyikapi hal ini, Rocky berpendapat bahwa Gibran terlalu cepat terlibat dalam politik nasional tanpa proses pendewasaan politik yang memadai.