Beredar berita tentang lonjakan kasus infeksi virus baru di Cina yang disebut mirip dengan Covid-19.
Narasi tersebut menyatakan, virus baru tersebut berpotensi menyebabkan pandemi sekelas Covid-19.
narasi itu perlu diluruskan.
Narasi yang beredar
pada Selasa (7/1/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
” China Berhadapan dengan Krisis Seumur Hidup Kembali! Apakah Akan Menjadi Pandemi Lagi? Tidak Nyaman, Berikut 2 Jenis Virus Baru Ini!
Membagikan cerita berikut di Senin (6 Januari 2024):
Virus Virus Corona yang mirip dengan Covid-19 Muncul dan Menyebar Cepat di China, Berpotensi Menjadi Pandemi Lagi pada 2025
Penelusuran
Terkait dengan pemberitaan tentang peningkatan kasus HMPV di China, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa informasi tersebut kurang akurat.
Ia pun telah mengkonfirmasikan hal itu kepada Pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurutnya, lonjakan kasus flu biasa terjadi di negara yang memiliki empat musim, termasuk negara China yang juga mengalami musim dingin.
, Senin (6/1/2025).
Budi mengatakan bahwa HMPV atau Human Metapneumovirus berbeda dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Virus Covid-19 itu awalnya adalah virus jenis baru. Sementara itu, HMPV sudah ditemukan sejak tahun 2001 dan memiliki sifat yang mirip dengan influenza.
Menurut dia, penemuan virus HMPV yang merebak di China juga dilaporkan telah diamati di Indonesia. Ia meminta masyarakat tidak panik karena virus ini bukanlah virus baru.
“HMPV telah lama ditemukan di Indonesia. Jika diperiksa apakah ada, maka ada. Saya sendiri baru-baru ini melihat data di beberapa laboratorium ternyata beberapa anak yang terjangkit HMPV,” katanya.
Parah atau tidaknya gejala HMPV ditentukan oleh sistem kekebalan tubuh kita,” kata Budi. “Karena faktanya, tubuh manusia sudah lama mengenali virus HMPV, sehingga biasanya bisa menangani penyakit ini dengan baik.
Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, HMPV kurang berpotensi menjadi pandemi karena tingkat penularannya lebih lambat dan gejala penyakitnya biasanya lebih ringan daripada covid-19.
Penyebaran HMPV sekarang juga diprediksi tidak akan semasif penyebaran Covid-19 yang menular ke banyak negara di dunia sejak pertama kali ditemukan di Cina pada tahun 2019.
, 3 Januari 2025.
Kesimpulan
Narrasi kejadian lonjakan kasus infeksi virus baru di Cina perlu diluruskan.
HMPV berbeda dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Virus Covid-19 saat ditemukan awalnya merupakan jenis virus baru, sementara HMPV sudah ditemukan pada tahun 2001.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, prevalensi HMPV di Tiongkok berada di peringkat tiga. Sedangkan kasus infeksi yang meningkat adalah H1N1 atau flu biasa.
Seorang epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan demikian: “HMPV kurang berpotensi menjadi pandemi karena penularannya lebih lambat dan gejala penyakitnya lebih ringan daripada Covid-19.