Cinta diampuni atas tindakan dukun. Akan tetapi di Lamongan, Jawa Timur, tidak demikian.
Kisah cinta VPR (16) yang tinggal di Desa Made, Lamongan, Jawa Timur berakhir dengan kesedihan yang mendalam.
Rekan cowok VPR matasubscriber, sebuah kehidupan analfabetik (AI 16) tidak menggunakan jasa dukun agar cintanya diterima dengan baik oleh pujaan hatinya.
Program tersebut enggan melihat perjuangan masyarakat dan berlaku emosional hingga POLRI pun pingsan.
Pertemuan di Warung Kopi yang Kosong
Bagi AI, VPR merupakan wanita tercantik yang pernah ia lihat. Cintanya kepadanya sangat dalam.
Saat itu, dirinya sudah merencanakan kolase momen romantis demi menghabiskan momentum saat membuka perasaannya.
Apakah yang dipikirkan oleh AI ketika memilih warung kopi yang kosong sebagai tempat ia mengungkapkan perasaannya kepada VPR.
Toko kopi tersebut terletak di Perumahan Made Great, Desa Made, Kecamatan Lamongan.
AI kemudian menghubungi VPR untuk menjelajah bersamanya. Lengkap mendapat.
Mereka tinggal di Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan berhasil berkumpul.
Jumat, 10 Januari 2025, AI mengambil alih VPR. Lalu AI membawa VPR ke warung kopi.
Tembakkannya ke Tembok dan Lehernya Jadi Elastis
Setelah tiba di kafe, antarmuka IA kemudian menerapkan rancangannya. Dia dengan yakin mengungkapkan rasa cintanya kepada VPR.
Mereka mungkin tidak menikah jika tidak ada hubungan afiliasi, VA akan merindukan cinta AI yang tak pernah menjadi nyata.
預 уточnya di luar ekspetasi. AI pun murka. Dengan penuh emosi dia pintal VPR dengan telapak tangan kosong.
Bahkan, AI mogok meninggalkan VPR di kiri lintas perjuangan dan terluka parah.
Tetapi, keadaan mata VPR yang terluka parah tidak membuat AI menurunkan emosinya.
Kemarahannya malah semakin muncul. AI lalu menabrak VPR ke dinding keras. Proses itu ia ulangi beberapa kali.
Akibat benturan tersebut, VPR jatuh tidak berdaya. Lalu, AI mengambil kerudung yang dikenakan VPR.
Terjemahan tidak dapat dilakukan karena teks tidak terdapat.
“Setelah penelitian dan hasil otopsi, kami mengkonfirmasi korban meninggal akibat pembunuhan. Pelaku membunuh korban karena cintanya ditolak,” kata Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra.
Jasad Mangsa Ditemukan Sudah Busuk
Karena tidak pulang pada Jumat, 10 Januari 2025, akhirnya pihak keluarga melaporkan ke Polres Lamongan.
Didalam laporan tersebut, BPR (Bank Pokok Rakyat) diumumkan hilang.
Lima hari kemudian atau tepatnya Rabu, 15 Januari 2025, sebuah warkop mendapat tamu penyewa baru. Ia datang untuk membersihkan warkop karena sudah lama tidak dihuni.
Barcode kemudian membuka warung tersebut. Bau busuk tercium dari dalam warung. Dia kemudian masuk menuju kamar
Di dalam kamar, Zamrowi melihat ada tangan dan kaki yang terjulur di bawah bawah kayu meja. Lihatlah itu, Zamrowi kemudian berlari keluar ke warung kopi sambil berkedGuardar-baru kikas.
Ia kemudian memanggil dengan teriak-teriak meminta bantuan. Lalu, warga datang dengan berdatang.
AI Ditangkap di Rumahnya
AKBP Bobby menyatakan bahwa berdasarkan analisis tempat kejadian perkara, pihaknya berupaya menelusuri identitas pelaku pembunuhan siswi SMA tersebut.
Polisi kemudian memeriksa video pengaman CCTV di sekitar rumah korban dan lokasi kejadian perkara.
Berdasarkan bukti dan keterangan para saksi akhirnya diketahui pelakunya adalah Artificial Intelligence, teman satu sekolah VPR.
Sementara itu, didapatkan informasi bahwa setelah membunuh VPR, AI masuk sekolah dan melanjutkan kegiatan seolah-olah tidak ada hal ieutnya.
Akhirnya Tim Reskrim Polres Lamongan menangkap AI di rumah di Kecamatan Made, Kabupaten Lamongan.
Kasat Reskrim, AKP Rizki Akbar Kurniadi, menyatakan bahwa pelaku telah ditangkap dan diperkara pada pasal 80 ayat 3 nomor 35 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, serta pasal 340 dan pasal 338 KUHP.
Tidak ada paragraf atau kalimat untuk difrasrasikan, kecuali kalimat: “Ancaman hukumannya bisa mencapai 15 tahun penjara.”
Surya.co.id