Maskapai penerbangan KLM melakukan penerbangan perdana dari Amsterdam, Belanda, ke Batavia (Jakarta) 100 tahun yang lalu. Tepatnya pada tahun 1924.
Dilansir dari sumber resminya, Kamis (9/1/2025), penerbangan uji coba antar-benua tersebut diprakarsai oleh Comité Vliegtocht Nederland-Indië (Komite Penerbangan Hindia Belanda).
, Kamis (26/12/2024).
Penerbangan tersebut menggunakan armada Fokker F-VII dengan mesin tunggal. Tujuan tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa Eropa dan Asia bisa terhubung secara aman melalui udara.
Berdasarkan informasi Stienen, antara tahun 1920-an, perjalanan menggunakan kapal dari Belanda ke Indonesia memakan waktu sekitar empat minggu
Oleh karena itu, usaha mempercepat waktu perjalanan antara kedua negara mendapat perhatian besar, terutama dari kalangan pebisnis.
Baca juga:
-
Maskapai Belanda KLM Dirancang untuk Mengoperasikan Penerbangan ke Bali
-
Kisah Pesawat KLM Rute Pertama Belanda-Jakarta, Dulu Menghabiskan 55 Hari
Mendarat darurat di Bulgaria
Penerbangan tersebut, ujar Stienen, berlangsung selama 55 hari dengan total waktu terbang 127 jam.
Penerbangan ini dianggap berhasil karena telah membuktikan kemungkinan terbang penumpang antara Belanda dan Indonesia.
“Dan ya, setelah 2,5 hari terbang, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bulgaria untuk perbaikan,” ujar Stienen.
Pesawat mesti berhenti di Bulgaria selama sebulan. Alasannya, spesifikasi udang harus didatangkan ke Bulgaria dengan kereta.
Pesawat selanjutnya melanjutkan perjalannannya dan menyelesaikan penerbangannya.
Baca juga:
-
Saatnya Berkunjung Kembali Pameran Celebrating 100 Tahun Keng Hoej Lee Moi di Jakarta
-
KLM Pindah ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta
Penerbangan Belanda-Indonesia saat ini
“Sekitar 100 tahun setelah penerbangan pertama ke Jakarta, kami terus melaksanakan penerbangan malam-minggu sejak tahun 1930, walaupun setelah itu sempat gangguan selama Perang Dunia II,” ujar Stienen.
Hanya itu, sejak tahun 1988, KLM juga melayani penerbangan dari Belanda ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
“Fakta bahwa KLM terus melayani rute ini selama waktu yang sangat lama menunjukkan betapa penting destinasi ini,” katanya.
Saat ini, KLM mengoperasikan enam penerbangan mingguan dengan rute Jakarta, dengan transit di Malaysia, serta penerbangan harian ke Bali melalui transit di Singapura.
Stienen menyampaikan, penerbangan dengan transit di Malaysia dan Singapura tersebut sudah memenuhi harapan mereka.
Dengan mitra kami SkyTeam, Garuda Indonesia, kami menyediakan penerbangan dari kota-kota besar di Indonesia untuk berasosiasi dengan KLM di Jakarta.
Tahun ini, KLM akan menambah destinasi beberapa kota di negara Eropa, termasuk Exeter, Inggris; Ljubljana, Slovenia; dan Biarritz, Perancis.