Patrick Kluivert akan segera diumumkan sebagai pelatih baru tim nasional Indonesia oleh Persatuan Bola Sepak Seluruh Indonesia (PSSI).
Bagi penggemar sepak bola era 90-an sampai akhir 2000-an, nama Patrick Kluivert tentu tak asing ditelinga.
Namun bagi pencinta sepakbola saat ini, Patrick Kluivert mungkin tidak begitu terkenal.
Berikut adalah kisah Patrick Kluivert dan bagaimana caranya menjadi seorang legendaris dalam sepakbola.
Patrick Kluivert lahir tanggal 1 Juli 1976 di kota ibu Negara Belanda.
Ia bermimpi menjadi pemain sepak bola sejak kecil dan berhasil masuk ke sekolah sepak bola Ajax yang dikenal sebagai salah satu sekolah sepak bola terbaik di seluruh dunia.
Tidaklah mengherankan jika persaingan untuk masuk ke akademi disana sangat tajam.
Bahkan setiap tahun, pelatih hanya memilih beberapa ratus orang dari ribuan orang yang mendaftar.
Dilansir dari laman berbahasa Rusia, Autogear, Patrick Kluivert awalnya merasa malu ketika pertama kali masuk ke sekolah itu.
Banyak anak-anak dari seluruh Indonesia yang dibawa ke sana oleh ayah mereka, dan Kluivert ingin meninggalkan persaingan masuk ke akademi, namun, ia tetap bertahan dan diterima.
5 Fakta Patrick Kluivert, Pria Asal Belanda Dengan Keturunan Suriname, Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
Musim Sempurna
Pada tahun 1994, Patrick Kluivert memulai debut profesionalnya untukAjax di Liga Belanda.
Ajax memang terkenal membina dan memberikan kesempatan kepada para pemain muda yang berbakat, dengan standar klub, dan masyarakat telah membuktikannya dengan kesuksesan Patrick Kluivert.
Pernak-periakannya berkembang pesat, meskipun dia memulai sebagian besar pertandingan di awal musim dari bangku cadangan.
Meskipun Kluivert jarang masuk dalam daftar skuat utama, pada musim dingin ia menjadi salah satu penalti terbanyak dalam kejuaraan tersebut.
Patrick Kluivert akhirnya mendapat perhatian dari pelatih tim nasional Belanda.
Dan Patrick Kluivert melakukan debutnya untuk tim nasional pada tanggal 16 November.
Pertandingan penting pemain Belanda tersebut terjadi pada musim semi tahun 1995.
Laga tersebut adalah pertandingan final Liga Champions melawan AC Milan.
Klub kota Amsterdam tersebut saat itu mencoba menembus kekuatan pertahanan klub Italia tersebut, namun usahanya sia-sia.
Dan dengan sisa waktu 5 menit dalam waktu normal, Patrick Kluivert memanfaatkan kesalahan pemain AC Milan untuk mencetak gol tunggal dalam pertandingan tersebut.
Setelah hampir selalu mencapai akhirnya, semua orang tahu siapa Patrick Kluivert.
Rakyat Amsterdam ingin mengambil foto dengan pemain sepak bola di setiap langkah mereka.
Namun Patrick sendiri menyadari bahwa gol yang dicetaknya yang membuat beliau begitu populer, dan ia masih harus melakukan banyak usaha keras sebelum mencapai level permainan seperti Overmars dan Rijkaard.
Pada remaja, Ajax memenangkan semua kejuaraan yang diikuti.
Selain dua trofi domestik, Belanda telah memenangi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub.
Pelatih Baru Timnas Indonesia: Patrick Kluivert
Pindah ke Serie A
Ajax adalah klub yang tidak hanya menciptakan bintang, tetapi juga mengeliminasi mereka.
Dari tahun 1995 ke 1997, sekelebihan besar skuad pemenang Liga Champions telah cetak sarim hlus.
Pada musim 1996/97, Patrick Kluivert diprediksi akan bergabung dengan Inter Milan, namun akhirnya ia bergabung dengan AC Milan.
Ketika itu, AC Milan berada di tengah krisis, dan pemilik klub menyalurkan dana untuk dua belas pemain baru dan mengangkat seorang pelatih baru, Fabio Capello.
Namun, upaya keras seleksi tersebut tidak menghasilkan apa-apa.
Annus kritikus bagi AC Milano, mereka finis di peringkat ke-13 pada musim tersebut.
Patrick Kluivert tidak menunjukkan performa yang sama di Serie A sebagaimana yang ia tunjukkan di Belanda.
Kluivert memiliki banyak masalah yang tidak terkait dengan sepak bola.
Dia terlibat dalam sebuah kecelakaan yang menyebabkan kematian satu orang.
Pemain Belanda itu dijatuhi hukuman 240 jam kerja sosial karena hal tersebut.
Setelah itu, sang pemain mulai mendapatkan hinaan dari penggemar sendiri.
Manajemen klub menyatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk meninggalkan penyerang asal Belanda itu, tetapi jelas bahwa Patrick tidak memiliki waktu yang lama untuk bermain bagi AC Milan.
Pada musim semi, Kluivert menampilkan performa yang baik dan mulai dipanggil ke dalam tim nasional Belanda untuk mengikuti Piala Dunia yang diadakan di Prancis.
Patrick menjadi salah satu pemain terbaik di tim nasional, tetapi ketika dia kembali ke AC Milan, dia menghadapi tantangan baru.
Pelatih baru datang ke AC Milan, dan termasuk susah untuk pemain Belanda itu untuk menjadi pemain utama.
Alberto Zaccheroni mengontrak Oliver Bierhoff dari Jerman.
Kedatangan penyerang Jerman itu mengakibatkan Patrick Kluivert harus meninggalkan klub.
Statistik penyerang Belanda di klub Italia tersebut tidak menggembirakan dengan 27 pertandingan dan hanya mencetak 6 gol.
Diajak Louis Van Gaal
Kembali ke tahun 1997, ketika pemain Ajax terjual habis, Louis Van Gaal meninggalkan Ajax bersama Patrick Kluivert.
Setelah Ajax, Louis Van Gaal pindah ke Spanyol, di mana ia menjadi pelatih FC Barcelona.
Di jabatannya yang baruan, ia langsung mencari pemain baru untuk Barcelona.
Pada jam-jam terakhir jendela transfer, AC Milan dan Barcelona menyetujui perdagangan Patrick Kluivert.
Di Barcelona, Patrick Kluivert mempunyai pengalaman tersendiri dalam karir sepak bolanya.
Berdasarkan catatan di laman resmi Barcelona, pada musim pertamanya di Barça pada 1998/99, ia memenangkan gelar Liga, membentuk trio penyerang yang impresif bersama Luis Figo dan Rivaldo.
Dalam enam musimnya bersama Barça, ia mencetak 122 gol, namun pemain dengan nomor punggung 9 selalu lebih dari sekadar mencetak gol.
Kluivert terbentuk koneksi yang sangat efektif dengan Javier Saviola semenjak kedatangannya pada tahun 2001, menciptakan gol sebanyak-ganjilannya yang ia buat sendiri.
Pada tahun 2004, ia meninggalkan Barça untuk mencobanya di Liga Inggris melalui Newcastle United.
Pemain tersebut hanya bertahan selama satu musim di Inggris sebelum kembali ke La Liga bersama Valencia.
