Sebuah kisah mengharukan berasal dari seorang ibu muda asal Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, yang baru saja mengalami pengalaman luar biasa dalam hidupnya.
Setia Ningrum, berusia 21 tahun, tidak pernah membayangkan akan melahirkan tiga bayi pada kehamilan pertamanya.
Pada hari Minggu, 5 Januari 2025, di pagi hari, Setia melepaskan tiga bayi perempuan triplets di Rumah Sakit Aisyiyah di Kudus.
Tiga bayi, yang diberi nama Shanum Haura Farhana, Shaina Haura Farhana, dan Shania Haura Farhana, lahir sehat melalui pembedahan caesar yang berlangsung sekitar satu jam.
Lahirnya bayi kembar tiga itu menjadi momen penuh keajaiban bagi Setia dan suaminya, Muhammad Saroni (28), yang tidak pernah terpikir kalau akan dikaruniai anak kembar dalam jumlah yang sangat jarang.
Bisa kita simpulkan ada kemungkinan dia [Siagian] merupakan triplets atau berdada duanya.
“Ternyata baru diketahui ada tiga cetusan ketika diluluskan,” ujar Setia, dengan mata yang berkilau penuh haru, hari Selasa (7/1/2025).
Saat itu, Ia mengakui bahwa meskipun semula ia tidak terkejut dengan kemungkinan diberi tiga bayi, karena suaminya berasal dari keluarga dengan sejarah monopoli anak kembar, ia tetap aitnya saat melahirkan tiga bayi perempuan bersamaan.
“Yang ini adalah kebaikan yang diberikan Tuhan yang kami jaga dan pelihara dengan sebaik-baiknya,” kata Setia, sambil mengusap trauma air matanya.
Kehadiran ketiga bayi kembar ini tidak hanya membawa kebahagiaan bagi Setia dan keluarganya, tetapi juga harapan baru bagi masyarakat di sekitar mereka.
Sekutui berharap, dengan adanya dukungan dan doa, ia bersama suaminya dapat mengasuh dan membesarkan ketiga putrinya dengan penuh kasih sayang.
“Semoga mereka tumbuh sehat dan kuat, membawa ketenangan bagi keluarga kami,” ujar dia penuh harap.
Dr. Rahmat Nur Ibrahim, Asisten Direktur Layanan RS Aisyiyah Kudus, menyatakan bahwa meskipun pemeriksaan USG sebelumnya hanya menunjukkan tiga bayi, namun selama proses operasi caesar, ditemukan dua bayi di dalam kandungan Isti.
“Terkadang, ada bayi yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan USG karena posisinya yang tertutup oleh janin lainnya. Namun, kami bersyukur bisa melakukan tindakan operasi caesar dengan sukses, dan semua dalam keadaan sehat,” jelas dr. Rahmat.
Momen ikut khidmat ini juga menjadi kebanggan bagi rumah sakit yang turut membicarakan keberhasilan tim medis dalam menangani kelahiran yang sangat jarang terjadi.
“Lahirnya triplets ini memberikan motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan, terutama pada kesehatan ibu dan anak,” ujar dr. Rizky Ernita Irawati, Kepala Bagian Humas dan Marketing RS Aisyiyah Kudus.
Pada usia 35-36 minggu kehamilan, proses kelahiran bayi baru cukup menegangkan.
Meskipun baru lahir dengan berat badan yang rendah (sekitar 1,4 hingga 1,8 kilogram), ketiga mereka saat ini dalam pengawasan yang sangat ketat untuk memastikan kesehatan mereka.
“Bayi kembar tiga ini adalah silang cinta yang lahir pertama kali di RS Aisyiyah Kudus, kami sangat bangga untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi ibu dan bayi,” kata dr. Rizky.